Lihat ke Halaman Asli

Bagian1||Strategi Implementasi Pembelajaran Inklusif Gender di MI / Sekolah Dasar

Diperbarui: 26 Februari 2024   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

      Hallo teman-teman, Tahukah anda apa itu "Gender"???

      Konsep Gender muncul untuk menjelaskan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam konteks biologis dan sosial. Penjelasan ini diperlukan karena muncul berbagai ketimpangan dan ketidakadilan terkait jenis kelamin, akibat kurangnya pemahaman tentang perbedaan mana yang wajar dan mana akibat struktur sosial dan budaya. 

Gender dapat diartikan sebagai perbedaan peran, fungsi, status, laki-laki dan perempuan, merupakan hasil struktur sosial dan budaya yang mengakar melalui sosialisasi yang terus menerus dari generasi ke generasi. Adanya sosialisasi dan proses rooting antargenerasi mengarah pada fakta bahwa perbedaan peran gender dianggap sebagai sifat manusia.

     Salah satu upaya untuk menghilangkan per-bedaan gender adalah dengan pendidikan yang sesuai gender, pengembangan karakter manusia (human character development). Oleh karena itu, guru harus mendorong nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender dengan mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran responsif gender dalam seluruh proses belajar mengajar di kelas. 

Proses pendidikan yang efektif untuk me-nularkan dan mengembangkan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender harus didukung oleh komponen-komponen seperti kebijakan pendidikan, kepekaan gender guru, kurikulum (tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode/strategi pembelajaran dan penilaian) dan alat-alatnya. dan sumber daya pendidikan lainnya. 

Apa itu Pembelajaran Gender?????

     Pembelajaran Gender adalah pembelajaran yang menjamin distribusi perhatian yang seimbang dan peka terhadap kebutuhan khusus anak laki-laki dan perempuan. Pembelajaran harus transgender karena pembelajaran merupakan proses internalisasi nilai-nilai baik dan buruk, apa yang boleh dan apa yang tidak, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Oleh karena itu, pem-belajaran sensitif gender harus dilaksanakan dengan mem-perhatikan: kesetaraan akses, partisipasi, pemantauan, manfaat; waspadai perbedaannya; pelatihan androgini dan; tolakmitos.

#sekianterimakasihsalammanisdariZELLA:)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline