Lihat ke Halaman Asli

Binsar Antoni Hutabarat

Dosen, penulis, editor

Bertolong-tolonganlah Menanggung Beban Covid-19

Diperbarui: 1 Mei 2020   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semua manusia pasti pernah memiliki kesulitan dalam hidup, pada kondisi itu setiap orang membutuhkan pertolongan orang lain. Namun, semua manusia juga memiliki keberuntungan-keberuntungan dalam hidup mereka, maka selayaknya mereka yang mengalami keberuntungan itu dengan membaginya kepada mereka yang mengalami kesusahan. Bertolong-tolongan menanggung beban covid-19 merupakan jalan terbaik  memulihkan negeri ini dari wabah virus corona.

 Presiden Joko Widodo menjanjikan bahwa  kehidupan masyarakat akan kembali normal pada bulan Juli 2020, setelah wabah covid-19 menghantam Indonesia. Langkah yang akan diambil pemerintah adalah dengan  menggelar tes cepat virus corona secara massal pada bulan April hingga Mei ini. Itu dikatakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, seusai rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui konferensi video, Senin (27/4/2020).

Setelah melakukan test massal  untuk mengetahui penyebaran virus corona, pemerintah akan melanjutkan pada pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat terhadap mereka yang terinfeksi virus corona. Untuk itu kepatuhan masyarakat memiliki peran penting. Jika itu tercapai, maka bulan Juni mendatang kasus positif virus corona dapat diturunkan secara significan.

Untuk melaksanakan kebijakan pemerintah membendung corona, aparat perlu lebih tegas agar pada bulan Juni yang akan datang Indonesia  mampu menurunkan kasus covid-19. Imbauan tidak mudik, dan menerapkan protokol kesehatan yakni mencuci tangan, gunakan masker serta menjaga jarak perlu dipatuhi masyarakat. Dengan demikian, pada bulan Juli masyarakat sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali sebagaimana dijanjikan Presiden jokowi.

Bertolong-tolongan menanggung beban

Kita hidup dalam dunia yang dapat memberikan kehidupan kepada kita. Melalui bercocok tanam, mengolah bahan tambang dan aktivitas usaha lainnya kita mendapat pemenuhan kebutuhan hidup. Tapi, pada dunia yang sama kita juga mengalami banyak kesulitan, bencana alam berkali-kali melanda negeri ini, baik bencana banjir, meletusnya gunung berapi, Tsunami dll telah menimbulkan penderitaan yang berat untuk sesama kita. Demikian juga wabah corona yang kini sedang merundung negeri ini.

Hidup dalam dunia yang satu, dan mendapatkan kebutuhan dari dunia yang sama, sepatutnya menyadarkan kita pentingnya berbagi. Tak ada seorangpun yang dapat kaya tanpa memanfaatkan sumber alam dan juga mendaptkan pertolongan dari yang lain. 

Berdagang apapun tak akan membuat kita kaya, jika tak ada yang membeli. Pengolahan bahan tambang tak akan pernah terjadi jika tak ada keterlibatan banyak orang. Karena itu hidup dalam dunia yang satu sejatinya menumbuhkan kesadaran saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. 

Manusia harus membahagiakan sesamanya untuk juga menerima kebahagiaan dari sesamanya. Prinsip lebih baik memberi daripada menerima mengajarkan kita untuk peduli dengan sesama.

Penerapan Pembatasan sosial berskala besar membuat UMKM kehilangan banyak penghasilan. Pedagang kecil banyak yang tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Demikian juga pabrik-pabrik yang tak bisa beropresi tidak boleh semena-mena mengadakan pemutusan hubungan kerja. Pemerintah Indonesia harus menegakkan keadilan, mereka yang menjadi kaya di negeri ini tak boleh semena-mena memperlakukan pekerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline