Lihat ke Halaman Asli

Aku Benci Penjilat

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benci sekali dan luar biasa bencinya.  Kerjanya hanya menyenangkan atasan tanpa mengerti bagaimana perasaan stafnya atau teman-teman sejajarnya.

Mau tahu lagi apa saja kerjanya, setiap pagi setelah apel sudah berada diruang boss katanya mau berdiskusi yang waktunya bisa 1 - 2 jam.... (apa saja ya yang dibicarakan) setelah itu surat-surat masuk yang harus di disposisi oleh boss dan yang mestinya diantar oleh petugas diantar sendiri oleh  orang ini, dan nanti menjelang pulang masuk lagi ke runag boss katanya diskusi lagi bisa 1- 2 jam lagi.......bagus deh.  Pendekatan yang amat bagus, mungkin semua pimpinan di garis tengah harus begitu ya biar di sayang boss.  Eh tapi kalau boss tugas keluar kota ternyata menurut teman-teman dan staffnya, saat pulang untuk sholat Azar terus dilanjutkan tidur siang sampai jam 3 siang baru balik lagi kekantor, tidak mau mengikuti kegiatan apapun di luar kantor ( rapat dengan instansi lain, dll) wah gimana sih??? Masih ada lagi kata satfnya kalau pada disuruh lembur tak pernah menengok atau memberi makan, padahal pekerjaan dilakukan diluar jam kantor. Padahal temanku ini tinggal di lingkungan kantor, sama dengan aku juga.  Ketika ada staff yang sakit, sudah jelas tidak masuk kerja 3 hari berturut-turut juga tidak ada inisiatif untuk menengok, mesti diingatkan dulu, bagaimana ini?

Tapi kenapa boss sangat memberi perhatian pada temanku yang penjilat ini ya? Aduh.. aku cuma bisa berdoa "Ya Tuhan jangan beri aku iri hati sama orang yang begini"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline