Lihat ke Halaman Asli

Grant SebastianLie

siswa SMA Kolese Kanisius

Dampak Era Digital Terhadap Kemampuan Berbahasa Generasi Penerus Bangsa

Diperbarui: 2 Desember 2023   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.traveltoegypt.net - Bahasa yang diggunakan pada Mesir Kuno 3100-390 BCE

Ciri khas makhluk sosial adalah kemampuan untuk berinteraksi. Manusia, sebagai makhluk sosial yang mampu berpikir, menciptakan sistem interaksi yang dikenal sebagai bahasa. Bahasa telah mengalami berbagai evolusi, dari simbol, gambar, hingga abjad. Perubahan ini membuat bahasa menjadi lebih terperinci dan mudah dipahami.

Namun, tidak semua perubahan selalu memberikan dampak positif pada lingkungan. Generasi muda Indonesia mengalami dampak dari globalisasi dan media sosial yang memicu perubahan pada Bahasa Indonesia. Kini, terlihat berbagai kata baru yang telah menjadi umum di kalangan masyarakat.

Pengaruh Era Digital ?

Bahasa Indonesia adalah identitas negara Indonesia. Perubahan ini berdampak pada kemampuan generasi muda menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Banyak penggunaan kata yang bukan bagian dari Bahasa Indonesia, seperti "Gemoy," "Sans," dan lainnya, yang telah menjadi umum di kalangan masyarakat. Dampak perubahan bahasa ini besar. Generasi muda yang terpapar media sosial sejak dini cenderung menganggap kata-kata seperti "Anjay" sebagai hal yang lumrah. Kebiasaan ini menurunkan kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa yang tepat. Hal ini menjadi awal dari kebiasaan berbahasa yang tidak terstruktur.

Selain itu, salah satu ciri khas Indonesia dapat terancam karena generasi muda kesulitan berkomunikasi dan menulis dengan bahasa yang benar. Sebagai penerus bangsa, mereka harus memberikan contoh baik dan bangga dengan identitas bangsa. Kesadaran dalam menggunakan bahasa yang tepat harus ditingkatkan.

www.telegraph.co.uk - Budaya Literasi

Apa yang dapat dilakukan?


Salah satu cara meningkatkan kesadaran akan penggunaan bahasa yang benar adalah meningkatkan literasi sejak dini. Melalui literasi, kita dapat memperkaya kosa kata dan memahami kata-kata standar. Secara tak langsung, literasi membentuk pola pikir dalam menyusun kalimat dan meningkatkan kemampuan menyusun kalimat yang efektif.

Kedua, etika berbahasa di media sosial. Menurut survei Microsoft, Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara dengan netizen kurang sopan. Ini bukan pencapaian yang patut dibanggakan. Etika berbahasa di media sosial harus dijadikan kebiasaan. Bahasa yang baik dan benar mencerminkan kualitas literasi seseorang.

Oleh karena itu, mari kita biasakan menggunakan bahasa yang tepat. Media sosial menghubungkan dunia dengan mudah, tapi jangan biarkan pengaruh negatif merusak generasi penerus bangsa. Generasi yang cerdas dapat memilah pengaruh baik dan buruk. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mempertahankan dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline