Lihat ke Halaman Asli

[FAPI] Memetik Mimpi

Diperbarui: 6 Juli 2015   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Nito

Jika ada yang bilang, gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, mungkin aku satu-satunya orang yang paling banyak melakukannya. Lihat bintang-bintang bersinar, berkelap-kelip dan berbeda-beda warnanya--itu lah mimpi-mimpiku. Kau tahu tiap malam sebelum tidur aku diam-diam keluar rumah tanpa setahu siapapun, terbang ke langit setinggi mungkin, hanya untuk menaruh cita-citaku. Lalu setelahnya aku tertidur tanpa mimpi lagi. Mungkin malah bintang-bintang itu yang bermimpi tentang aku.

Setelah aku dewasa, aku heran sendiri, begitu banyak keinginanku tersebar di jagat angkasa. Kau tak dapat melihatnya di siang hari, namun tengoklah tatkala malam, niscaya kau akan terpana. Semoga keindahannya membuatmu dan semua orang mempunyai harapan.

Kau tahu, cita-citaku sederhana saja: ingin negeriku lebih sejahtera, ingin mendapat pacar secantik Chelsea Islan, ingin menulis puisi yang dapat membangunkan orang lain dari keputusasaannya. Dan ada jutaan lain yang tak cukup kutulis di sini. Namun, bila ada yang ingin memetiknya, aku tak keberatan. Berarti dia lah yang meraihnya, dia yang beruntung. Pekerjaanku hanya bermimpi lagi dan kembali meletakkannya ke langit. Kau mau satu di antaranya, atau lebih? Atau, kau hendak mewarnai angkasa pula dengan mimpi-mimpimu, seperti aku?

Kau tahu, menulis adalah impianku semenjak kecil. Namun baru belakangan ini aku bisa, setelah kupetik satu dari bintang-bintang itu. Entah siapa yang menaruhnya.

*****

Granito -Jakarta, 2015

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline