Lihat ke Halaman Asli

Arako Hilang Gara-gara Kambing atau Moksa

Diperbarui: 3 Maret 2016   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto : Nito & Arako"][/caption]

 

Matanya sipit seperti anak Jepang, berambut pendek dan agak gelap kulitnya –kebanyakan kena terik matahari. Dia tetanggaku, tempat tinggalnya berjarak sepuluh rumah dari kediamanku. Namanya Arako, nama yang menurutku lebih cocok untuk tokoh komik.

Aku suka memerhatikannya, soalnya orangnya unik, bertingkah layaknya anak laki-laki: memanjat pohon, bermain gundu dan tidak pernah memakai rok. Kata teman-teman, Arako memang tomboi, mungkin ada semacam percampuran kromosom dari dua sifat yang seimbang. Satu-satunya yang menandakan dia cewek adalah kebiasaannya curhat diselinggi air yang kerap menitik dari sudut matanya.

“Kambingku hilang,” katanya di suatu senja.

“Jelas saja, wong nggak pernah diikat.”

“Biasanya tidak begitu, pasti pulang kalau sore.”

“Barangkali kambingmu ingin mengembara.”

“Kamu, tuh, ya. Aku serius malah dibecandain. Huh!”

“Hewan juga ingin kebebasan, seperti kita.”

“Seperti kita?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline