Lihat ke Halaman Asli

Hijau dan Damai Negeriku

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Damai saudaraku suburlah bumiku



Kuingat ibuku dongengkan cerita



Kisah tentang jaya nusantara lama



Tentram kartaraharja di sana” – Berita Cuaca,Gombloh -

Mendengarkan lagu diatas sangat menenangkan,mungkin begitulah keadaan negeri ini pada masa lampau. Saat keluar rumah di pagi hari hijau tanaman di halaman menjadi pemandangan pertama, menyejukan di mata juga di hati.

Ternyata hal itu sulit dirasakan saat ini terlebih jika kita hidup di kota besar, beton – beton yang berdiri lebih banyak menghiasi tepi jalan bercampur debu yang makin membuat sesak. Tak heran semakin hari semakin banyak masyarakat kota yang menyingkir ke daerah pedesaan, sekedar melepas penat atau bahkan rindu saat kecil mereka yang hidup di tengah rimbunnya pepohonan dan juga kedamaiannya.

Hijau rimbunnya pepohonanberpengaruh besar terhadap kedamaian dan ketentraman hati, emosi yang kerap muncul tanpa alasan jelas niscaya akan pudar dengan sendirinya ketika hari – hari kita selalu di naungi pepohonan, mulai dari halaman rumah, sepanjang perjalanan hingga lingkungan sekitar kantor tempat kita bekerja.

Ketika kita semua sadar dan memulai menghijaukan kembali halaman kita, lingkungan sekitar kita, kelak kita tak hanya mendengar dari dongeng orang tua tentanghijau bukit, nyanyian burung – burung, tetapi kita akan menyaksikan sendiri dan menikmati semuanya, negeri kita yang tentram dan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline