Lihat ke Halaman Asli

Gramedia Official

TERVERIFIKASI

Tempat kamu mencari buku 📚

5 Hikmah Kalimat Thayyibah dan Keutamaannya yang Besar!

Diperbarui: 7 Desember 2022   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Ahmadardity on Pixabay

Tahukah kamu bahwa adab berbicara bagi seorang muslim adalah menjaga agar yang keluar dari lisannya adalah al kalimu at thayyib yang dengannya manusia mendapatkan pahala di sisi Allah SWT. 

Karena hal itulah mengapa kita perlu mengetahui kalimat-kalimat baik dalam islam, yakni kalimat thayyibah yang memiliki banyak hikmah dan keutamaan. Ada hikmah besar dibalik kalimat thayyibah bagi mereka yang mengucapkannya secara tulus.

Itulah sebabnya, kamu perlu memahami apa itu kalimat thayyibah dan bagaimana keutamaan serta hikmah kalimat thayyibah itu. 

Pengertian Kalimat Thayyibah

Kalimat thayyibah berasal dari bahasa Arab, Al-kalimu ( ) adalah bentuk jamak dari kalimah ( ) yang berarti kata-kata atau kalimat. Sedangkan kata at-thayibu ( ) memiliki arti baik, yakni yang menjelaskan sifat dari kata-kata tersebut.

Berdasarkan kamus Lisan al-arab, pengertian kata at-thayyib bergantung dari kata-kata yang disifatinya. Seperti kata Ardhun thayyibah artinya tanah subur untuk tumbuhan. Kemudian ada kata Riihun thayyibun yang artinya angin sepoi-sepoi, bukan angin kencang. 

Kata Thukmatun thayyibah artinya makanan halal, lalu kata Baldatun thayyibah artinya negeri yang aman banyak kebaikannya dan kalimah thayyibah artinya perkataan yang baik. Jadi kata at-thayyibu ini mensifati segala bentuk kebaikan untuk setiap kata yang menempelinya.

Dalam Al-Qur'an, kata at Thayyib kemudian juga sering digunakan sebagai lawan kata dari kata al khabits yang artinya buruk. Hal ini dapat dilihat ayat-ayat berikut (terjemahan):

  1. Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu yang sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang al-khabits (yang buruk atau munafik) dari at-thayyib (yang baik atau mukmin) (Qs. Ali Imran 3: 179). 

  2. Janganlah kamu sekalian menukar al-khabits (yang buruk) dengan at-thayyib (yang baik) (Qs. An-Nisa 4: 2).

  3. Katakanlah "Tidak sama al-khabits (yang buruk)dengan at-thayyib (yang baik), meskipun kebanyakan yang buruk itu membuat engkau takjub, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapatkan keberuntungan (Qs. Al-Maidah 5: 100).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline