Lihat ke Halaman Asli

Penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 pada Masa Demokrasi Terpimpin

Diperbarui: 18 Agustus 2020   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tribunnewswiki.com

Indonesia pernah menggunakan sistem demokrasi terpimpin, pada tahun 1959-1965. Sistem demokrasi ini dikemukakan oleh Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956.

Demokrasi terpimpin sendiri yaitu yaitu demokrasi yang dipimpin oleh nilai-nilai luhur dan moral bangsa, untuk menggantikan demokrasi liberal yang lebih menganut budaya barat.

Namun, pada kenyataannya demokrasi terpimpin seperti dipimpin oleh Soekarno, bukan moral bangsa dan mengalami banyak bentuk penyimpangan.

Penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan adalah:

1. Menjalankan politik mercusuar

Politik mercusuar adalah politik yang bertujuan untuk mengagungkan nama Indonesia di forum internasional.

Politik ini bertujuan agar Indonesia dapat menjadi mercusuar bagi New Emerging Forces, blok baru yang terdiri dari negara berkembang untuk menyaingi blok barat dan timur.

Dalam menjalankan politik ini, Soekarno membangun banyak sekali ikon-ikon seperti Gelora Bung Karno, Monas, Jakarta by pass, Jembatan Ampera ,dll.

Namun, tujuan tersebut tidak berhasil. Politik ini malah dianggap sebagai pemborosan dan mendapat banyak kerugian, antara lain: pendapatan ekspor dan devisa yang menurun, terjadi inflansi dan korupsi yang menyebabkan demonstrasi massal.

2. Pembentukan MPRs

Berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959, jumlah dan anggota MPRs ditetapkan dan diangkat oleh presiden, terdiri dari orang-orang Soekarno.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline