Lihat ke Halaman Asli

Graciatri RS

Mahasiswa

Departemen Biostatistik/KKB FKM Unhas Berikan Sosialisasi dan Pemeriksaan IVA di Puskesmas Maros Baru

Diperbarui: 13 November 2024   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi, 2024

Maros-2024. Dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-42 , Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Puskesmas Maros Baru, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Salah satu kegiatan unggulan dari perayaan ini adalah penyuluhan mengenai kanker serviks yang diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 2 November 2024 ini diselenggarakan oleh Dr. Apik Indarty Moedjiono, SKM., M.Si, Dr. Rahayu, beserta 6 orang mahasiswa S1 dan 2 orang mahasiswa S2 dari Departemen Biostatistik/KKB FKM Unhas. Kegiatan ini difokuskan pada pemberian edukasi kepada wanita usia subur dan ibu-ibu kader kesehatan yang hadir di Puskesmas Maros Baru.

Materi yang disampaikan oleh Mahasiswa S2 dalam penyuluhan meliputi pengertian kanker serviks, faktor risiko, gejala, penyebab, serta cara-cara untuk melakukan deteksi dini penyakit ini. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Apik Indarty Moedjiono, selaku ketua tim pelaksana, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi peluang yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya screening kanker serviks.

Untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan deteksi dini, tim pengabdian FKM Unhas juga berkolaborasi dengan Puskesmas Maros Baru untuk menyediakan fasilitas pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat). Pemeriksaan IVA ini diharapkan dapat menarik minat peserta penyuluhan untuk segera melakukan screening dan mencegah penyakit kanker serviks sejak dini.

Kanker serviks, yang menempati urutan kedua sebagai penyebab kanker terbanyak di Indonesia setelah kanker payudara, sering kali ditemukan pada stadium lanjut, sehingga pengobatan menjadi lebih kompleks dan berisiko tinggi. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang dapat menular melalui hubungan seksual dan berkembang dalam waktu yang cukup lama, antara lima hingga sepuluh tahun.

Edukasi yang diberikan dalam kegiatan ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada Tujuan 3, yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan untuk semua. Melalui penyuluhan ini, diharapkan para peserta dapat lebih memahami gejala-gejala dan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks, serta pentingnya melakukan pemeriksaan secara rutin.

Dokumentasi Pribadi, 2024

Di akhir acara, tim pengabdian juga mengimbau para peserta untuk segera melakukan pemeriksaan IVA yang telah disediakan, serta memberikan pendampingan hingga pemeriksaan selesai. Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi dini untuk mencegah kanker serviks yang dapat membahayakan kesehatan wanita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline