Lihat ke Halaman Asli

Review Film Pendek "Akhir Penentu"

Diperbarui: 27 Februari 2019   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Pendek Akhir Penentu| Sumber: Channel Youtube Elementary Films

Film pendek berjudul "Akhir Penentu" ini merupakan film pendek karya Elementary Films dari SMK Negeri 1 Lhokseumawe. Film pendek ini dibuat dalam rangka Gelar Karya Film Pelajar tahun 2018 oleh Kemendikbud dan mengambil tema Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Film.

Terdapat dua kriteria yang akan digunakan untuk menganalisis film pendek ini. Yang pertama adalah dari segi design, yang terdiri dari style and organization serta creativity. Dan yang kedua adalah dari segi message/content, yang terdiri dari content, quality dan spelling, usage, grammar and mechanics.

Dalam kriteria yang pertama, yaitu design, bagian style and organization, alur film ini terlihat mengalir dengan baik. Tiap adegan ditampilkan secara teratur dan dapat dipahami dengan mudah oleh penonton. Sementara itu, transisi perpindahan antar scene juga terlihat halus. 

Anak pemulung yang terlihat di awal scene|Sumber: Channel Youtube Elementary Films

Dalam bagian creativity, angle kamera yang diambil dalam tiap scene film terbilang baik, yaitu dengan menampilkan detail-detail seperti seorang anak pemulung yang terlihat di awal, yang nantinya akan menjadi pengubah karakter dari tokoh utama, nilai yang terlihat dengan jelas di kertas ulangan tokoh utama, maupun game apa yang dimainkan oleh karakter utama dalam smartphone dan laptopnya. 

Tentunya hal ini membutuhkan kemampuan untuk memilah bagian manakah yang perlu menggunakan pengambilan gambar jarak jauh maupun dekat. 

Game yang dimainkan di laptop|Sumber: Channel Youtube Elementary Films

Game yang dimainkan di smartphone|Sumber: Channel Youtube Elementary Films

Hanya saja dari segi audio, masih terdapat perbedaan suara yang besar. Misalnya suara saat monolog dan dialog kurang terdengar dengan jelas di awal sehingga penonton akan berusaha mengeraskan volumenya, namun saat memasuki adegan tanpa dialog maupun monolog dan hanya terdapat backsong, suara menjadi terlalu keras.

Untuk kriteria yang kedua, yaitu message/content, pada bagian content, film pendek ini dapat dengan mudah dipahami oleh penonton dari sisi siapa subjeknya hingga bagaimana alur ceritanya dan pesan apa yang ingin disampaikan. Dari bagian quality, sama seperti analisis bagian creativity, pengambilan angle terbilang baik, gambar fokus dan pencahayaan telah sesuai. Hanya saja audio untuk monolog dan dialog setidaknya dibuat lebih keras agar dapat mengimbangi audio untuk backsong

Sayangnya. pada bagian spelling, usage, grammar and mechanics, sempat terdapat miss, yaitu pengucapan nama karakter utama yang tidak terlalu jelas di awal dan baru terdengar dengan jelas saat scene karakter utama ditegur oleh gurunya. Karena film pendek ini tidak menggunakan subtitle, tentu saja bagian pengucapan dialog maupun monolog harus dapat terdengar dengan jelas. Selain pengucapan nama karakter yang kurang jelas di awal, untuk menit seterusnya dialog maupun monolog dalam film telah diucapkan dengan jelas.

Sejauh ini, film pendek "Akhir Penentu" terbilang film yang digarap dengan apik dari segi design maupun content-nya, meski tidak sempurna seutuhnya. Semoga dunia perfilman terus diisi oleh hal-hal kreatif yang ingin disampaikan oleh anak-anak muda, dan semoga pesan pendidikan ini dapat tercapai kepada orang-orang yang telah menontonnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline