Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Memberikan Pelatihan Cara Pembuatan dan Pengaplikasian Pupuk Organik Cair (Lindi) pada Masyarakat Desa Jenon

Diperbarui: 19 Juli 2022   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Klaten (18/07) -- Pupuk organik cair atau yang disebut dengan lindi ini adalah cairan yang  merupakan hasil dari degradasi sampah yang dapat  menimbulkan pencemaran jika tidak diolah sebelum digunakan Sampah dapat berasal dari aktivitas pemukiman, sampah pasar, sampah  pertokoan,  sampah  fasilitas  umum,  dan  sampah  industri. 

Pupuk  organik  cair  lindi  dapat  berguna  sebagai   alternatif   pupuk organik bagi masyarakat dan para petani. Upaya yang dapat dilakukan untuk mecukupi kebutuhan nutrisi tanaman adalah dengan mengganti bahan -- bahan kimia yang akan merusak alam dengan menggunakan mikroorganisme organik. 

Dengan begitu secara tidak langsung kita turut andil membantu pemerintah dalam penanggulangan sampah dan turut andil dalam menjaga alam lingkungan kita.

Alberta Gabrielle merupakan salah satu mahasiswa aktif dari Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta dengan Dosen Pembimbing Dr. Dewi Ratna Nurhayati, MP melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat dengan judul "Pelatihan Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Lindi pada Tanaman Jeruk Lemon bagi Warga Desa Jenon, Gempol, Karanganom, Klaten".

Pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian masyarakat Desa Jenon ini. Selain itu, masyarakat juga diajarkan bagaimana cara untuk membuat pupuk lindi sendiri sehingga masyarakat dapat menghemat pengeluaran saat proses tanam berlangsung karena sudah menggunakan pupuk buatan sendiri. 

Masyarakat juga diajarkan bagaimana cara untuk pengaplikasian pupuk lindi ini terhadap tanaman. Pelatihan ini dilakukan secara 3 kali. Hari pertama dilakukan penyuluhan tentang pupuk lindi itu sendiri. Hari kedua diisi dengan bagaimana cara pembuatan pupuk lindi dan bagaimana cara pengaplikasian pada tanaman. 

Terakhir dilakukan peninjauan terhadap tanaman tentang dampak apa yang diberikan pupuk lindi ini terhadap tanaman jeruk lemon dan hasilnya pun cukup bagus dalam waktu 3 minggu tanaman jeruk lemon sudah ada yang mengeluarkan bunga selain itu, juga banyak tunas daun yang bermunculan pada tanaman jeruk lemon.

Pelatihan ini diikuti oleh 5 orang kelompok dari PKM tersebut serta masyarakat Desa Jenon, Gempol, Karanganom, Klaten. Penyuluhan diberikan langsung oleh ketua PKM yang dibantu oleh anggotanya. 

Menurut salah satu warga yang mengikuti kegiatan ini juga berpesan bahwa kegiatan ini sangat membantunya dalam menghemat pengeluaran untuk pupuk dan mengurangi penggunaan pupuk kimia pada lahan pertaniannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline