Lihat ke Halaman Asli

Grace Paramitha

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Haruskah Kita Terus Menggunakan Istilah Jurnalisme Multimedia?

Diperbarui: 2 Maret 2021   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kompasiana.com/diajengayuputris

Jurnalisme multimedia merupakan penggabungan dua format media atau lebih yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak. Jurnalisme multimedia adalah paket berita yang bercerita.

Apakah hanya sebatas itu saja definisi dari jurnalisme multimedia? Jawabannya tidak. Anda dapat melihat jurnalisme multimedia secara lebih luas.

Namun, haruskah kita terus menggunakan istilah jurnalisme multimedia? Jawabannya tergantung bagaimana Anda melihat atau memahami jurnalisme multimedia.

Meskipun istilah multimedia masih terus digunakan, tidak semua jurnalis berpikir bahwa istilah multimedia dalam jurnalistik harus digunakan pada saat ini, di tahun 2021. Seorang produser MediaStorm sejak tahun 2006 bernama Eric Maierson mengatakan bahwa dirinya tidak menyukai kata multimedia. Menurut Maierson, multimedia merupakan kata yang digunakan dalam perusahaannya untuk menggambarkan fotografer yang membuat dokumenter.

Sama halnya dengan Maierson, seorang editor Thunderdome, sebuah divisi dalam Digital First Media yakni sebuah organisasi media yang berbasis di New York bernama Robyn Tomlin mengatakan dirinya tidak akan menggunakan kata multimedia lagi.

Alih-alih menggunakan kata multimedia, Tomlin lebih memilih untuk menyebutnya dengan video dan interaksi. Menurut Tomlin, ciri dari interaksi adalah pelaporan data, aplikasi database, dan aplikasi berita lainnya yang membantu pembaca memahami cerita yang ingin diceritakan oleh jurnalis.

Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah memproduksi konten multimedia berkaitan dengan pola pikir dan keterampilan. Multimedia juga terus berkembang karena banyak jurnalis yang mencoba hal baru atau bereksperimen dengan berbagai alat dan teknik digital yang baru.

Jadi, berdasarkan pada pendapat Maierson dan Tomlin, ada beberapa hal yang dapat dipelajari mengenai multimedia (Mindy McAdams, 2014), yaitu:

Komplemen dan jangan ulangi hal yang sama. Pada multimedia storytelling, berbagai jenis format media saling berhubungan. Komponen yang ada dibuat untuk bercerita dan saling melengkapi. Jika sebuah paket berita menceritakan sebuah informasi melalui video kemudian menceritakan hal yang sama melalui teks dapat membuat pembaca kehilangan minat.

Integrasikan jenis media. Setiap format media memiliki kedudukan yang sama dan fungsi yang sama. Setiap format media harus diposisikan sebagaimana mestinya.

Menyederhanakan. Saat membuat paket berita, jurnalis harus dapat memutuskan apa yang benar-benar perlu dimasukkan dan mana yang tidak diperlukan. Sebuah berita yang memiliki terlalu banyak bagian dapat membuat cerita menjadi terlalu rumit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline