Salah satu budaya yang erat kaitannya dengan mayarakat adalah tari, begitupula dengan masyarakat Malang yang memiliki bermacam-macam tarian Tradisional. Salah satu tarian tradisional yang terkenal dan khas dari Malang adalah tari Topeng Malangan.
Tari malangan memiliki beberapa sanggar di kota Malang, salah satunya terletak di kec. Tumpang Kab. Malang yaitu Sanggar Lintang Pandu Sekar.
Pada zaman dahulu tarian ini diciptakan untuk disuguhkan kepada leluhur pada saat sembahyang, tetapi hanya untuk bangsawan saja, namun pada saat ini Tari Malangan dapat digunakan sebagai penyambutan untuk para tamu pada acara-acara dan juga pertunjukan pada festival-festival.
Tari Topeng Malangan mengandung cerita dan filosofi tersendiri dan menceritakan kehidupan manusia. Misalnya para penari tidak menggunakan alas kaki saat pertunjukan dengan filosofi kesuburan dan kayu yang digunakan dalam pembuatan topengnya tidak boleh ditebang hingga akar, karena ketika pohon tidak di tebang sampai ke akarnya maka pohon tersebut masih bisa tumbuh dan tidak akan punah.
Keberagaman karakter topeng malangan mewakili watak manusia di kehidupan nyata seperti model bentuk wajah topeng dan warna yang digunakan, misalnya warna hijau yang berarti kehidupan dan merah berarti hawa nafsu.
Karakter yang berwarna hijau sebagai tokoh protagonis dan merah sebagai tokoh antagonis. Sampai saat ini ada 250 karakter topeng yang digunakan dalam tari topeng malangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H