Lihat ke Halaman Asli

Gracella Nathania

Mahasiswa Ilmu Komunikasi '17

Jurnalisme di Masa Lampau, Kini, dan Depan

Diperbarui: 18 Februari 2020   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://cdn.gresnews.com/showimg.php?size=view&imgname=20171025014757-ilustrasi_jurnalis.png

Perkembangan media membuat khalayak menjadi semakin cepat dan mudah untuk mendapatkan sebuah informasi. Dulu, untuk mengetahui suatu informasi terbaru harus menunggu media cetak seperti koran ataupun majalah. Seiring berkembangnya teknologi, muncul media televisi yang membuat khalayak mendapatkan informasi lebih cepat. Begitu pula dengan jurnalisme. Jurnalisme juga mengalami perubahan dan perkembangan dari masa lampau hingga pada masa kini.

Berikut ulasan-ulasan berdasarkan referensi mengenai jurnalisme dari masa lampau, masa kini, dan masa depan:

JURNALISME MASA LAMPAU

https://www.google.com/search?q=teori+jarum+hipodermik&safe=strict&sxsrf=ACYBGNTtPO8irA_o1D-Zl8H_WswCZJhTug:1581918946738&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwji3oin89fnAhUdyzgGHcOWAXYQ_AUoAnoECA4QBA#imgrc=57XvcBD8yBXRLM


Jurnalisme pada masa lampau, jurnalisme dikaitkan dengan teori gagasan Harold Lasswell pada tahun 1920an yaitu Teori Jarum Suntik. Teori ini mengenai efek yang ditimbulkan oleh media massa kepada khalayak. Menurut Lasswel, media memiliki efek yang sangat kuat, bersifat langsung terhadap khalayak. Pada teori ini, khalayak menjadi pihak yang pasif dan rapuh.

Pada jurnalisme masa lampau, orang-orang yang terlibat dalam mengumpulkan sebuah berita antara lain jurnalis, wartawan daerah, sub-editor dan story writers, kameramen, assigment editor, desk editor dan juga teknisi. Cara melaporkan sebuah berita, seorang assignment editor bertugas untuk mengarahkan seorang reporter, wartawab daerah, dan juga kameramen untuk mendapatkan berita. Berita yang dicari dapat berasal dari berbagai sumber seperti Public Relations. Setelah itu, berita akan disebarluaskan melalui berbagai media platform seperti koran, majalah, radio ataupun televisi.

Gaya yang digunakan jurnalisme masa lampau yaitu:

  • Jurnalisme Investigasi

Pada jurnalisme investigas, jurnalis dituntut untuk menjadi seorang yang kritis dan teliti. Jurnalis harus mencari sebuah kebenaran dari suatu masalah secara mendalam tanpa ada rasa takut untuk menguaknya. Wartawan investigasi menggunakan basis data, arsip, sumber penelitian & wawancara untuk mendapatkan informasi. Jurnalis dapat dikatakan sebagai "watchdog" atau pengawas.

  • Jurnalisme Kuning

Pendapat bias yang menyamar sebagai fakta yang objektif. Salah satu karakteristik  jurnalisme kuning ini ialah membuat berita yang sensasional, memutarbalikkan cerita, dan membuat gambar yang menyesatkan. Jurnalisme kuning ini menjadi populer karena adanya revolusi industri yang menciptakan mesin. Mesin tersebut dapat mencetak ribuan kertas dalam satu malam. Setelah itu dilakukan penerbitan secara masal yang bertujuan untuk mendapat keuntungan yang lebih banyak. 



JURNALISME MASA KINI

http://student-activity.binus.ac.id/binustvclub/2017/02/be-a-professional-citizen-journalism-2/


Seiring berkembangnya teknologi dan juga hadirnanya internet turut membuat  jurnalisme  berkembang. Jurnalisme masa kini menjadi lebih interaktif. Selain itu, khalayak juga menjadi lebih aktif menjadi komentator. khalayak perlahan-lahan menjadi pengawas dan bahkan pembuat berita dan lebih dikenal sebagai pers.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline