Sistem kepercayaan adalah sebuah rasa percaya, mengandalkan, atau meyakini sesuatu yang dianut manusia dan dapat mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku keseharian manusia.
Sistem kepercayaan ini sudah ada sejak jaman praaksara. Dalam masa praaksara, ada 2 jenis kepercayaan yang dianut manusia pada zaman itu, yaitu,
Animisme
Animisme adalah kepercayaan bahwa semua hal yang dapat bergerak dianggap hidup dan memiliki roh yang baik maupun jahat. Selain itu, mereka juga percaya bahwa roh orang yang sudah meninggal dunia dapat masuk kedalam tubuh hewan. Masyarakat yang menganut sistem kepercayaan ini menganggap bahwa roh orang yang sudah meninggal dunia itu memiliki kekuasaan yang dapat mengatur nasib baik atau buruknya orang. Maka mereka berusaha untuk menghindar dari kemarahan roh-roh tersebut dengan melakukan ritual penyembahan.
Dinamisme
Sistem kepercayaan yang selanjutnya adalah kepercayaan Dinamisme. Sistem kepercayaan dinamisme ini kepercayaan yang menganggap bahwa pohon-pohon dan batu besar memiliki kekuatan gaib. Dinamisme ini adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dipercaya memiliki suatu kekuatan gaib. Benda-benda seperti pohon dan batu besar ini akan sangat dihormati dan disembah. Benda-benda yang biasa dijadikan penyembahan oleh masyarakat yang menganut kepercayaan dinamisme ini adalah batu, api, air, pohon, dan binatang.
Di zaman pra-aksara, ada perkembangan dalam sistem kepercayaan yang terjadi. Mulai dari zaman paleolitikum sampai sekarang, banyak proses dan perkembangan yang telah dilalui dalam hal sistem kepercayaan. Berikut adalah perkembangan kepercayaan yang terjadi pada zaman pra-aksara:
Zaman Paleolitikum (Zaman Batu Tua)
Pada zaman paleolitikum, masih belum ada kepercayaan yang dianut masyarakat pada zaman itu. Pada zaman ini, manusia lebih berfokus dengan berburu. Mereka bburu dengan mengandalkan dan bergantung pada kekuatan dari dalam dirinya sendiri. Maka, pada zaman ini, manusia belum mengenal apa itu kepercayaan atau roh-roh lain.
Zaman Mesolitikum (Zaman Batu Tengah)
Pada zaman Mesolitikum akhir, masyarakat mulai memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat pada zaman ini percaya kepada roh nenek moyang. Di akhir-akhir zaman ini, masyarakat mulai bercocok tanam. Bercocok tanam ini membuktikan bahwa ada keajaiban yang terjadi dengan tumbuhan yang bisa bertumbuh dan berkembang seiringnya waktu. Masyarakat mulai mempercayai adanya roh-roh nenek moyang.