Lihat ke Halaman Asli

Teks Eksplanasi tentang Unjuk Rasa

Diperbarui: 30 Agustus 2020   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terjadi berbagai perubahan akhir akhir ini. Ditengah berbagai situasi yang terjadi, banyak perubahan besar terjadi di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sehingga secara tidak langsung, perubahan positif menaikan tingkat kebahagiaan masyarakat. Namun perubahan negatif mendorong terjadinya beberapa hal. Salah satunya adalah unjuk rasa atau demo yang dilakukan massa. Unjuk rasa adalah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Salah satu contohnya adalah demo yang dilakukan ratusan mahasiswa di Gedung DPRD Jawa Barat karena adanya penolakan kepada RUU Cipta Kerja.

Unjuk rasa ini dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal. Unjuk rasa dapat terjadi karena ketidakpuasan beberapa kalangan masyarakat terhadap suatu kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, unjuk rasa dapat didorong karena adanya ketidakadilan yang dirasakan suatu kelompok tertentu sehingga menuntut keadilan pada pemerintah. Namun unjuk rasa juga menimbulkan dampak tertentu. Dampak yang dapat terjadi secara langsung adalah terjadinya kerusuhan. Kerusuhan biasanya terjadi karena demonstrasi yang bersifat radikalisme ataupun emosi yang berlebihan.

Walaupun demonstrasi bertujuan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat pada pemerintah, namun unjuk rasa harus dilakukan dengan mengikuti prosedur yang baik sehingga tidak memicu adanya kerusuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline