Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Proses Ledakan Gunung Berapi?

Diperbarui: 31 Maret 2022   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.gurupendidikan.co.id/gunung-berapi/

Letusan gunung berapi adalah fenomena alam yang terjadi ketika magma diendapkan di dalam bumi dan dikeluarkan oleh gas berintensitas tinggi. Letusan gunung berapi merupakan salah satu bencana alam yang paling merusak. 

Meski begitu, gunung berapi itu terbentuk dari letusan yang sangat dahsyat. Beberapa gunung berapi di Indonesia antara lain Gunung Krakatau, Gunung Merapi, Gunung Toba, Gunung Klinchi, Gunung Tambora, dll.

Hampir semua aktivitas vulkanik berkaitan dengan zona seismik aktif karena berhubungan langsung dengan batas lempeng bumi. Penemuan letusan gunung berapi diawali dengan adanya aktivitas di perbatasan lempeng bumi yang mengalami perubahan tekanan dan suhu yang cukup signifikan. 

Dapat melelehkan material batuan di sekitarnya, yang biasa disebut magma atau cairan panas. Magma menyerang material di sekitarnya melalui retakan yang dekat dengan permukaan bumi. Magma terbentuk oleh suhu yang sangat panas di dalam bumi. 

Pada kedalaman yang relatif, suhu yang sangat tinggi dapat melelehkan semua material di dalam bumi. Ketika bahan-bahan ini meleleh, mereka menghasilkan gas dan bercampur dengan magma. Magma yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi terbentuk pada kedalaman sekitar 60 hingga 160 kilometer di bawah permukaan.

Kemudian magma yang mengandung gas tersebut mendapat tekanan dari batuan padat yang mengelilingi kawah. Tekanan ini menyebabkan magma meletus dan bergerak menuju permukaan bumi. 

Gas dan magma ini meledak secara bersamaan, membentuk lubang yang biasa disebut gua utama. Kemudian sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya dikeluarkan dari gua utama ini. Setelah letusan berhenti, kawah berbentuk mangkuk ini biasanya terbentuk di puncak gunung berapi. 

Pada saat yang sama, gua utama terletak di dasar kawah. Dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan dapat bersifat positif maupun negatif. Dampak negatif dari letusan gunung berapi adalah bahaya langsung yang dapat dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya.

Seperti awan panas, gas beracun, abu vulkanik, piroklast, dll jatuh dari gunung berapi. Sementara itu, bahaya tidak langsung setelah letusan gunung berapi berakhir adalah ancaman letusan gunung berapi, perusakan lahan pertanian dan perkebunan, serta ancaman berbagai penyakit seperti penyakit pernapasan. 

Dampak positif yang dapat dirasakan adalah tanah yang subur, dan material dari dalam bumi dapat dimanfaatkan untuk mata pencaharian masyarakat, energi panas bumi, kawasan wisata alam dan sumber daya air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline