Lihat ke Halaman Asli

Taruli Basa

Auroraindonet.com

Commuter Line Salah Satu Pilihan Transportasi yang Memudahkan Pekerjaan

Diperbarui: 11 Juli 2024   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar comuter line by dreamsite.com ( diolah canva)

Jakarta merupakan kota yang memiliki tingkat kesibukan yang paling tinggi di Indoesia. Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat metropolitan hidup dengan mobilitas yang tinggi khususnya mereka yang sudah dewasa dan bekerja.

Pergi pagi, matahari belum terbit, pulang sore tiba di rumah matahari sudah terbenam. Terkadang tidur di commuter line atau transjakarta jika masih mengantuk di pagi hari, karena bangun pagi jam 4 atau jam 5 dan belum sempat sarapan. Sarapan kadang di kantor, jika beruntung bawa bekal dari rumah. Ini kerap terjadi bagi mereka yang mempunyai pekerjaan jauh dari rumah. Tempat tinggal kadang di Bogor, tempat kerja di Jakarta. Semua itu dikerjakan demi mencapai hidup yang lebih baik. 

Tinggal di kota metro politan, menuntut kita untuk hidup berjuang dan mau bekerja keras untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Jika seorang pemalas tinggal di kota Jakarta, maka kehidupannya akan miskin, seperti kata pepatah rajin pangkal kaya, malas pangkal miskin. Semua ada hasil jika kita mau bekerja dan berjuang.

Walau masyarakat kota Jakarta peri pagi pulang petang bekerjanya, namun betah-betah saja tinggal di Jakarta. Ada beberapa penyebabnya, bisa jadi karena semua fasilitas di Jakarta ada, seperti alat transportasi yang cepat dan mudah dijangkau. Seperti commuter lain yang mempunyai jadwal operasinya setiap 10-15 menit sudah tiba di setiap ferron dan kita dapat mengakses jadwalnya melalui website commuter line. 

Jika kita berangkat kerja di pagi hari kita menggunakan comuter line, penumpang sudah penuh tempat duduk juga sudah penuh, sehingga kita berdiri dan yang berdiripun sudah penuh. Namun diberikan bangku prioritas juga bagi lansia, ibu hamil dan disfabel. Bagi penumpang yang bukan prioritas dan sudah sempat duduk di bangku prioritas maka saat ada penumpang yang prioritas, mereka akan mempersilahkan penumpang duduk di bangku prioritas. Untuk beberapa kasus kadang ada juga penumpang yang mungkin karena letih sehingga dia tidak memberikan bangku prioritas namun jika petugas sudah menyuruh untuk memberikan bangku prioritas maka penumpang tersebut tidak bisa menolak. Memang orang-orang yang prioritas harus diprioritaskan.

Yellow line comuter line (dokpri)

Pada stasiun comuter line, ada kita lihat di trotoar jalan yang berwarna kuning dan bergerigi, nah jalan ini diperuntukkan untuk mereka yang disfabel, tuna netra. Jadi jika kita berjalan di trotoar comuter line, sebisnya jangan menginjak jalan yang berawarna kuning yang posisinya di tengah agar tidak rusak.

Menggunakan comuter line dan alat transportasi setiap hari sudah merupakan kebiasaan para pekerja, karena lebih memudahkan kita untuk tiba di tempat pekerjaan yang kita tuju. Dengan menggunakan alat transportasi kita terhindar dari macet, khususnya comuter line, karena jalannya lurus tanpa ada kemacetan yang dihadapi, kecuali ada beberapa kasus seperti hujan, bisa terdapat di beberapa titik banjir  hingga menggenangi area peron kereta api, dan pada umumnya jika sudah terjadi banjir, maka comuter line untuk arah tersebut akan berhenti sejenak, setelah sudah surut dan kering airnya barulah jalan kembali.

Posisi kursi prioritas (dokpri)

Menggunakan alat transportasi umum juga dapat menghemat waktu kita juga, sehingga kita dapat tiba di tempat yang kita tuju tanpa harus berhadapan dengan kemacetan kota Jakarta. Commuter Line merupakan sistem transportasi angkutan cepat yang berbasis kereta rel listrik (KRL) yang dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter), anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero). Comuter Line sebagai moda transportasi listrik menjadi pilihan favorit bagi banyak orang untuk bepergian kemanapun, karena seluruh rute Jabodetabek tersedia, kita hanya perlu berpindah peron dari satu peron ke peron yang kita tuju. Jika kita tidak tahu arah peronnya, kita boleh bertanya kepada petugas yang selalu sedia berdiri di trotoar comuter line dan mereka akan menjawab dengan sopan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline