Hari Kesaktian Pancasila pada tanggal 1 Juni setiap tahun merupakan moment bagi kita untuk mereflesikan Pancasila sebagai Pedoman Bangsa dan Negara Indonesia yang sangat kokoh dan kuat mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam korelasi dengan kehidupan berbangsa dan berengara. Gagas RI yang diselenggarakan oleh Kompas TV turut serta merefleksikan bagaimana Pancasila sebagai pedoman bangsa dan Negara Indonesia.
Gagas RI Episode 9 dengan topik Pancasila dan Cinta Tanah Air yang menghadirkan narasumber bapak Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Keuskupan Agung Jakarta. Gagasan dan pemikiran yang akan disampaikan oleh bapak Kardinal Ignatius Suharyo diharapkan dapat menjadi kontribusi yang sangat bermanfaat dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kompas TV juga menghadirkan Panelis Prof.Dr. Sulistyowati Irianto, M.A sebagai Guru Besar Hukum Antropologi Indonesia dan juga Habib Husein Ja'far Al Hadar yang adalah Pendakwah dengan moderator bapak Sukidi sebagai Pemikir Kebinekaan.
Ada beberapa catatan penulis mengenai pandangan dan gagasan yang disampaikan oleh bapak Kardinal Igatious Suharyo, yaitu menjadi 100% Katolik dan menjadi 100% Indonesia. Sebagai pimpinan keagamaan umat Katolik, bapak Uskup Karinal Ignatious menyampaikan kepada jemaat menjadi 100% Katolik dan hidup suci.
Dimana kita seringkali berfikir bahwa kesucian hanya diperuntukkan bagi mereka yang menarik diri sendiri dari kehidupan sendiri, kita dipanggil untuk hidup suci dengan menghayati hidup kita dengan kasih. Membiara hidup dalam Katolik. Hidup dalam kegembiraan bukan kesenangan, karena kegembiraan itu berasal dari dalam diri sendiri sementara kesenangan senang dari luar.
Rasul Paulus dalam Alkitab Perjanjian Baru, mengatakan bahwa "aku hidup tetap bukan Aku lagi yang Hidup melainkan Kristus yang hidup di dalamku". Di dalam batinnya 100% yang hidup adalah Kristus. Dengan mengalami perjumpaan dengan Kristus secara pribadi kita dapat mengalami terang dan damai dalam kehidupan kita. Kita dapat berjalan dalam terang, dimana kehidupan kita dari kegelapan dapat menjadi terang, dari chaos menjadi peacefull. Sebagai seorang pengikut Kristus, menghasilkan buah dan hidup dalam sukacita.
Menurut Rasul Paulus dalam suratnya disampaikan kepada jemaat di Filipi mengatakan bahwa apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.