Lihat ke Halaman Asli

Taruli Basa

Auroraindonet.com

Kisah Ayah Pemulung Merawat Anaknya yang Disabilitas

Diperbarui: 27 Februari 2024   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah seorang pemulung berusia 70 tahun dengan kasih merawat anaknya yang disabilitas. (dokpri)

Dimas adalah seorang anak disabilitas yang periang. Dimas nama panggilannya, nama sebenarnya tercatat dalam akta Kelahiran adalah Budiman. Ayahnya mengganti namanya menjadi Dimas, karena saat namanya Budiman, sering sakit-sakitan, dan sering dibawa ke dokter dan klinik.

Ayahnya takut Dimas kebanyakan makan obat jadi ayahnya berpikir mungkin nama Budiman terlalu berat untuk anaknya sehingga ayahnya mengganti namanya menjadi Dimas. Sejak diberi nama Dimas, dia jarang sakit-sakitan. 

Dimas saat ini sudah berusia 30 tahun dan ayahnya sudah berusia 70 tahun dan masih sehat, yang merawat Dimas sejak ditinggalkan oleh ibunya.

Dimas yang berusia 30 tahun saat ini, hanya mampu berdiri dengan ditopang oleh ayahnya, dan tidak mampu berbicara. Kita ketahui bahwa disabilitas adalah keterbatasan pada tubuh maupun pikiran yang mengakibatkan pengidapnya menjadi sulit melakukan aktivitas sehingga membutuhkan bantuan orang lain. 

dokpri

Dimas lahir di kampung, ayahnya tidak melihatnya karena ayahnya bekerja di Jakarta. Ayahnya baru memegang dan melihat Dimas saat berusia 40 hari.

Saat ayahnya pertama kali melihat Dimas, dalam hatinya berkata, anak saya kenapa botak ya, rambutnya jelek? Tetapi ayahnya tetap menyayanginya hingga sekarang.

Setelah Dimas lahir ayahnya membawa keluarganya untuk tinggal di Jakarta. Dimas lahir tahun 1994 dan adiknya lahir tahun 1996. Mamanya meninggalkan mereka bersama anak keduanya yang sehat, sementara Dimas ditinggal bersama dengan ayahnya. Ayahnya pun pasrah saja ditinggal oleh mamanya, mereka tidak punya masalah tetapi mamanya pergi saja meninggalkannya. 

dokpri

Apakah Dimas awalnya disabilitas?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline