Lihat ke Halaman Asli

Taruli Basa

Auroraindonet.com

Cintamu Anugerah Terbesar Bagiku (Part 1)

Diperbarui: 26 Desember 2021   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Natal tahun ini membuatku semakin bersemangat, karena engkau selalu ada menemaniku, namun akhir-akhir ini setelah diagnosa dokter mengatakan bahwa penyakitku tidak akan dapat disembuhkan lagi harus dengan cara operasi untuk memperpanjang usia,  aku sengaja menghindarimu, membuatmu marah, kecewa agar engkau dapat pergi jauh dariku dan mencari pendamping yang terbaik untukmu. 

Namun pikiranku tidak sama dengan kehendak Tuhan, ternyata semakin saya membuatmu marah semakin engkau mencurigai ada apa dengan sikapku yang tidak seperti biasa, peduli, perhatian dan selalu mensupport pekerjaanmu agar selalu semangat. Kamu mencoba mencari tahu kepada sahabatku Laras, yang selalu ada di setiap momen hidupku. 

Dalam suka dan duka dia selalu ada bersamaku, tidak ada lagi sekat diantara kami dalam bersahabat. Sejak Laras memperkenalkan dirimu terhadapku, ternyata kita sama-sama memiliki rasa pada pandangan pertama, kita sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama dan akhirnya berlanjut hingga hari ini. 

Saya sangat bersyukur dapat bertemu pria yang baik sepertimu, terbuka, jujur dan apa adanya, sama seperti diriku yang apa adanya. Kala itu, kamu datang naik bis, sama seperti diriku juga. 

Pada pertemua pertama kita sama-sama naik kendaraan umum, sementara kita ternyata sama-sama memiliki kendaraan pribadi, kita sama-sama saling menguji dan ternyata setelah semua ketahuan dan saling terbuka, kita sama-sama tertawa karena memiliki ide yang sama. Low profile adalah bagian dari kehidupan kita berdua dan saya sangat menyukainya. 

Setelah hasil pemeriksaan dokter mengatakan bahwa hidup saya tidak lama lagi, saya tidak ingin membuatmu terluka, sedih, karena itulah segala cara saya lakukan agar kamu menjauh dariku. 

Tetapi semakin aku menjauh, semakin kamu mendekat tanpa henti, seolah-olah tidak ada hari tanpa suaramu berdering di handphoneku, padahal pekerjaanmu membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi dan analisa yang jelimet. 

Mungkin karena sudah puluhan tahun kamu membidangi bidang pekerjaanmu sehingga kamu sudah mudah menganalisa bagian-bagian mana yang perlu untuk diperbaiki atau di design. 

Hari-harikupun semakin teratur bersamamu sejak saya mulai menghindar. Saya tidak ingin terbuka denganmu, karena saya tidak membutuhkan cinta rasa kasihan, saya membutuhkan cinta seutuhnya dan sungguh-sungguh bukan karena rasa kasihan, walaupun diawal kita sudah sama-sama saling jatuh cinta. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline