Setiap hari selalu ada pagi dan mentari bersinar di ufuk Timur, selagi bumi masih ada demikian juga matahari menyinari bumi. Setiap hari berganti dan tidak akan pernah sama kondisi di setiap hari, bagaimana kita menjalani hari demi hari dengan berbagai aktivitas dan pergumulan yang kita lewati semua tidak pernah sama dan tak kan pernah sama.
Hidup yang baru apakah yang dimaksud, apakah kita harus memulai dengan sesuatu hal yang baru atau apa yang dimaksud dengan hidup yang baru? Setiap orang akan memiliki perspektif yang berbeda tentang arti hidup baru, ada yang mengartikan memulai hidup baru dengan memulai keluarga baru, baru menikah dan akan memulai hidup yang baru bersama dengan suami atau isterinya.
Baru pertama sekali hidup bersama dengan seseorang, dimana selama ini dia tinggal bersama dengan orangtua maupun keluarga, dengan pernikahan semua menjadi baru.
Bertemu dengan dia pria atau wanita dalam sebuah keluarga dimana setiap hari akan mengetahui sikap dan perangai kita yang dulu pada saat berpacaran dapat tertutupi, tetapi setelah menikah semua menjadi terbuka, dan disinilah awal mula kehidupan baru dalam keluarga.
Tetapi apakah ini yang dimaksud oleh penulis dengan topik memulai hidup baru? Ya salah satunya, dan beberapa hal lagi memulai pekerjaan di tempat baru juga salah satu memulai hidup baru.
Ketika seorang wanita memutuskan untuk menikah dengan pria yang mencintai dan menyanginya maka dia akan bersama dengan dia pria yang dia sayangi seumur hidupnya dalam kondisi suka maupun duka. Pria akan bertanggungjawab dan mengasihi dia, wanita yang menjadi isteri dan tulang rusuknya karena wanita berasal dari tulang rusuk pria.
Wanita akan tunduk dan hormat terhadap pria yang mengasihi dan mencintainya dengan segenap hatinya dan menjadikan Tuhan sebagai kepala tertinggi di dalam rumah tangga mereka.
Pria akan meninggalkan orangtuanya dan hidup bersama dengan isterinya menjadi satu daging dan saling mengasihi demikianlah sejatinya seperti yang disampaikan oleh Firman Tuhan demikian juga dengan wanita akan tinggal bersama dengan suaminya dan menjadikan suaminya imam/kepala dalam keluarganya, sekalipun pendidikan wanita lebih tinggi atau pekerjaannya lebih tinggi tetapi seorang isteri harus tunduk kepada suaminya dan suami juga harus menyayangi isterinya.
Mungkin berat bagi seorang wanita untuk meninggalkan keluarganya, meninggalkan pekerjaannya, meninggalkan karirnya ketika telah memutuskan untuk hidup bersama suaminya, apalagi mereka tinggal di tempat yang berbeda.
Wanita mengalah untuk kebaikan bersama meninggalkan semua kesenangannya, gaya hidupnya dan hidup bersama dengan pria yang mencintainya dan dicintainya, tetapi seorang wanita tidak akan pernah ragu melangkah bersama dengan pria yang mencintainya karena wanita tersebut telah percaya kepada pria yang akan menjadi suaminya membuatnya bahagia sekalipun ada suka dan duka.