Adakah hubungan antara praktik kerja public relations dengan media sosial? Jawabannya adalah ada. Ini adalah pengalaman saya belajar di perkuliahan, mengenai materi praktik kerja seorang PR yaitu mengelola konten media sosial suatu perusahaan/organisasi. Mata kuliah Penulisan Kreatif Humas dengan dosen pengampu Marshelia Gloria Narida, S.S., M.A yang merupakan dosen di prodi ilmu komunikasi, peminatan Public Relations, fakultas FISIPOL, kampus Universitas Kristen Indonesia. Saya belajar banyak selama berkuliah dengan dosen pengampu saya, yang biasa akrab dipangggil sebagai kak Marshel, karena beliau banyak berbagi mengenai praktik penulisan humas yang kreatif, pengalaman beliau menjadi seorang pr, dan masih banyak lainnya.
Salah satu tugas PR di era digital saat ini adalah terkait pengelolaan media sosial. praktik nya adalah mengawasi pengelolaan konten pada media sosial Perusahaan dan turut bertanggung jawab terhadap konten yang dipublish. Setiap konten yang dipublish dapat menyiratkan makna tertentu bagi para pengguna media sosial. Bagi seorang public relations media sosial tidak hanya menjadi sekadar platform untuk menjadi media hiburan atau upload status harian. Media sosial telah menjadi alat yang powerful untuk memperkuat citra perusahaan, membangun hubungan dengan stakeholders, dan mempromosikan produk atau layanan.
Pada mata kuliah yang saya ambil yaitu Penulisan Kreatif Humas, kak Marshel memberi kami materi dan juga tugas mengenai analisis pengelolaan konten media sosial suatu perusahaan/organisasi yang menjadi tugas dan tanggung jawab seorang PR. pada tugas ini saya dilatih untuk dapat menganalisis jenis konten suatu perusahaan/organisasi dengan materi yang sudah dipelajari dalam kelas.
Pada tugas yang diberikan saya dilatih untuk dapat menganalisis perusahaan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
memilih satu akun organisasi/perusahaan pada media sosial Instagram/TikTok/Facebook. Lalu harus berbadan hukum dengan minimal sosial media 30k followers, memiliki bisnis, dan menyertakan profile mengenai perusahaan/organisasi yang dipilih. lalu kita harus menentukan garis besar yang mau diteliti, di antaranya adalah : brand, content pillar, isu/krisis dalam bentuk video, dan event digital. Saya memilih perusahaan Walls untuk dianalisis dengan kategori event digital melalui akun sosial media Instagram Walls. Menganalisis event yang dilaksanakan, pengumuman pemenang, dan melihat capaian apa yang ingin diraih oleh Walls berdasarkan branding, citra, dan promosi. Mengaitkan analisis branding, citra, dan promosi dengan visi, misi, logo, dan budaya perusahaan.
Saya dapat menyimpulkan bahwa Walls sangat gencar melakukan promosi dengan sering mengadakan event digital yang berhadiah agar semakin dikenal bukan hanya dikalangan anak-anak tetapi event yang diadakan juga melibatkan orang dewasa. Walls melakukan branding sebaik mungkin, untuk mencapai sebuah citra perusahaan makanan yaitu es krim yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Dari kesempatan tugas menganalisis ini, saya mengerti banyak terkait tugas praktik PR mengelola konten media sosial. Saya juga menjadi paham dan kritis ketika melihat atau mengetahui sebuah perusahaan, terkait bagaimana pencapaian sebuah perusahaan dengan visi,misi, dan budaya yang mereka miliki.Tidak hanya itu, bagi seorang public relations penting untuk memantau dan menganalisis kinerja kampanye media sosial perusahaan. Dengan mengumpulkan data dan menganalisisnya, seorang public relations dapat memperbaiki dan mengoptimalkan strategi media sosial mereka untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Pada mata kuliah ini dosen pengampu yaitu kak Marshel juga memberi kesempatan untuk kolaborasi dengan program Kemdikbud, mengundang praktisi mengajar yakni Uji Agung Santosa, S.Sos, M.E, CFP., yang saat ini menjabat sebagai Bukalapak Content Strategist. Mempelajari bagaimana menulis dengan kreatif sebagai PR, storytelling PR, dan proses penentuan prioritas stakeholders.
Pada mata kuliah Humas Digital dengan dosen pengampu yang sama yaitu Marshelia Gloria Narida, S.S., M.A, saya juga belajar bagaimana bagaimana membuat konten pada media sosial sebagai sebuah strategi seorang pr dalam membangun brand, menarik kepercayaan publik, memahami karakteristik dan kebutuhan masing-masing platform media sosial, pandai mengelola konten yang relevan dan menarik bagi publik, memberikan interaksi dua arah yang menyeluruh antara praktisi public relations dan stakeholders, praktisi public relations dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas stakeholders dengan merespon dan mendengar secara langsung terkait tanggapan publik nya.