Lihat ke Halaman Asli

Grace Liani

Mahasiswa STP Trisakti '17

Desa Wisata Cibuntu

Diperbarui: 12 Agustus 2021   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi - Malam pada saat kami berburu sinyal

Pada tahun 2017 kami para mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Desa Wisata Cibuntu selama dua hari satu malam. Desa Wisata Cibuntu ini terletak di kabupaten Kuningan, tepatnya di bawah kaki gunung Ciremai, Jawa Barat. STP Trisakti memiliki andil yang cukup besar dalam pengembangan Desa Wisata Cibuntu hingga bisa berkembang dan menjadi desa wisata, para dosen STP Trisakti biasanya memberikan ilmu tambahan bagi para warga desa disana.

Sesampai kami di desa, kami disambut warga dengan upacara penyambutan dengan tarian dan setelah itu kami di bawa ke balai desa. Disana kami dijamu minuman khas desa tersebut serta makan makanan sederhana namun kualitas rasanya tidak kalah dengan masakan hotel bintang lima. Disini kami para mahasiswa di beri arahan untuk rangkaian kegiatan yang akan kami lakukan dan juga pembagian homestay. Homestay di desa ini menggunakan rumah milik para warga, dan tentunya sudah nyaman karena Desa Wisata Cibutu penah menyabet juara ke-5 tingkat ASEAN untuk homestay.

Pagi harinya kami diajak untuk berolahraga pagi di balai desa dan dilanjutkan dengan permainana tradisional desa tersebut. Kami ditemani para karang taruna desa untuk bermain, dan mereka pun mengajari kami berbagai alat musik tradisional. Kami diajak untuk berlatih pentas seni untuk kami tampilkan pada malam terakhir kami kepada seluruh warga desa. Uniknya desa ini tidak kmemiliki sinyal hp sehingga agak sulit untuk berkomunikasi, biasanya kami akan menuju balai desa untuk menggunakan wifi dan berkomunikasi dengan keluarga di rumah. Hal ini menjadi salah satu kegiatan yang ada di desa pada malam hari, kami menyebutnya berburu sinyal. Pada malam hari kami diajak kepala desa untuk berburu sinyal, setiap anak akan diberi satu obor dan beramai -- ramai menuju daerah yang berbukit. Disana kami menyalakan api unggun sembari mencari sinyal, tentu hal tersebut menjadi pengalamann yang seru bagi kami para mahasiswa.

Keesokan paginya, kami di ajak oleh kepala desa untuk mengitari desa ini dan ternyata di dalam desa ini masih terdapat prasasti dan juga peninggalan sejarah Hindu Buddha. Kami terusberjalan menanjak dan ternyata kami dibawa ke salah satu curug di desa tersebut, airnya jernih dan air terjunnya pun sangat indah kami pun beramai -- ramai bermain air disana. Setelah itu kami turun dan berakhir melihat pemandangan hijau -- hijau yang luas serta kami menuju desa kambing dimana desa tersebut diisii oleh ratusan kambing -- kambing dan tentunya kandang kambing tersebut teratata rapi dan bersih. Dari sini kami para mahasiswa terdorong untuk mebangun desa -- desa lainnya agar dapat berkembang dan maju seperti Desa Wisata Cibuntu sehingga dapat membantu perekonomian para warganya serta mengenalkan budaya dari desanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline