Lihat ke Halaman Asli

Curang Dibalas Curang....

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)“ (Alquran Surat Al An’am ayat 69 )

Sepenggal ayat tadi  terasa begitu berbeda maknanya, ketika akhir-akhir ini negeri tercinta Indonesia, kerapkali dicurangi. Satu persatu terkuak perilaku “oknum” pejabat yang melakukan kecurangan.  Sampai dengan bulan oktober 2013, berdasarkan informasi di KPK, ada 385 Kasus tindak pidana korupsi dari tahun 2004-2013. Artinya, terdapat minimal 385 kasus kecurangan yang ditangani dan terjadi di negeri ini.

Apakah Allah tidak mengetahui perilaku curang “oknum” pejabat tadi???

Merujuk ayat diatas, Allah sangat mengetahui perilaku curang tersebut. Lantas, bagaimana sampai terjadi 385 kasus. Apakah Allah membiarkan kecurangan-kecurangan tersebut terjadi di negeri ini. Inilah yang harus kita waspadai, jangan-jangan Allah sedang membiarkan berbagai hal buruk terjadi pada kita.

Lantas, bagaimana Allah sampai membiarkan hal buruk terjadi.

Sepintas, tampak bahwa kecurangan terjadi disebabkan oleh perilaku buruk dan lemahnya iman para pelakunya. Namun, bagaimana bisa terkumpul 385 orang berperilaku buruk di negeri ini. Pasti ada penyebab lain, yang Allah pun sampai membiarkan hal buruk tersebut terjadi. Mungkin hal ini akan terus terjadi sampai kita menyadari dan bertaubat.

Kalaulah yang dicurangi adalah individu, dampak kecurangannya hanya pada individu. Namun apabila yang dicurangi adalah negeri, maka semua yang ada dalam negeri merasakan dampaknya. Dampaknya dirasakan tak hanya bagi yang berperilaku buruk, yang sholeh pun kena dampaknya. Hal tersebut sangat mirip sekali dengan karakter azab. Jangan-jangan, kecurangan demi kecurangan ini adalah azab. Azab yang menimpa suatu kaum, berdampak bagi seluruh penghuni kaum tersebut. Baik penduduk yang jahat maupun penduduk yang sholeh.

Perlu kita menengok kedalam, jangan-jangan kecurangan demi kecurangan yang menimpa negeri ini karena kita semua juga telah berbuat curang.

Mari kita merenung, kecurangan-kecurangan apa yang telah kita perbuat, sehingga menyebabkan banyak orang berbuat curang pada negeri ini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline