Lihat ke Halaman Asli

Pengembangan Minat dan Penerapan Teknologi di SDN Ciloa Bersama Mahasiswa MBKM 2 Sumedang

Diperbarui: 13 November 2022   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pengambangan minat siswa dalam belajar menjadi salah satu permasalah untuk pendidik untuk membuatnya menarik dan unik, karena minat dari siswa sangat berubah-ubah sesuai kondisi pribadinya. Terkadang  siswa malah sibuk main dan malah bosan. Adanya program Kampus Mengajar yang diselengarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini mengharapkan adanya kemajuan dibidang pendidikan dan teknologi pada sekolah dan siswa penempatan mahasiswa dari program ini. Sasaran dari program ini adalah sekolah yang tertinggal ataupun yang terakreditasi B atau C, tujuannya tidak lain adalah untuk meratakan sistem pendidikan dan kurikulum yang dirancang oleh kementrian dan meralisasikan yang menjadi tujuan utama yaitu pengembangan teknologi dan kebebasan dalam belajar. 

Program ini juga menuntut mahasiswa untuk berfikir keritis dalam menghadapi lapangan secara langsung untuk hasil akhirnya memberikan pengalaman pribadi yang siap didunia pendidikan masa depan. Program Kampus Mengajar angkatan ke-2 yang telah luar biasa melaksanakan program Kampus Mengajar dalam meningkatkan literasi numerasi anak-anak di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di pelosok negeri.

"Melalui program ini adik-adik mahasiswa bisa menyalurkan passion dan cita-citanya untuk menjadi pejuang-pejuang pendidikan. Melalui program Kampus Mengajar ini juga mengajarkan adik-adik untuk mengenal sekolah-sekolah kita, mengenal medan juang adik-adik nanti ketika lulus dan menjadi guru," kata Nizam

Ia berharap dengan mengenal secara langsung dinamika dan tantangan seorang guru, para peserta Kampus Mengajar tidak hanya menjadikan ini sebagai pengalaman namun juga menjadi bara api semangat dalam minatnya untuk menjadi seorang guru.

Selain itu juga dampak kampus mengajari tidak hanya berdampak pada mahasiswa tetapi juga berdampak pada para guru, terutama juga para siswa yang mendapat role model dari kakak tingkatnya. Kehadiran kakak-kakaknya ini menginspirasi anak-anak untuk bisa sehebat kakak-kakaknya. Yaitu belajar hingga pendidikan tinggi dan menjadi sarjana. 

Dokpri

Minat siswa sebenarnya sudah terlihat ada dan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh mahasiwa program kampus mengajar, yang menjadi kendala pada saat ini adalah kondisi dilapangn dimana siswa terbatas dalam hal fasilitas dan inovasi yang dilakukan oleh guru. 

Banyak siswa yang mengeluhkan bosan saat pembelajaran karena metode yang digunakan guru monoton dan terus menerut menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sedangkan pada saat kami melakukan inovasi dimana memberikan media kemudian motivasi dan cerita yang membuat mereka tergugah dan semangat untuk belajar. 

Hal ini yang perlu diperhatikan dan didalami oleh tenaga pendidik atau guru. Jangan merasa puas dengan hanya ada satu atau dua orang siswa yang mengerti tentang materi karena konteks keberhasilan guru adalah dimana konidisi kelas sudah haronis dan perbedaan pemahaman siswa tidak jauh.

Kurikulum yang sering dipermasalahkan  oleh guru juga sering dijadikan alasan dalam mengajar siswa, dimana guru mengeluhkan kalau kurikulumnya tematik tapi evaluasinya per mata pelajaran yang membuat para siswa menjadi malas dan putus asa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline