Lihat ke Halaman Asli

Oris Goti

Anak Kampung Asal Watujaji, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Di Tengah Sorak-Sorai dan Derap Kaki Kuda Tersirat Harapan bagi Ngada Tercinta

Diperbarui: 30 Agustus 2024   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri. Andreas Paru dan Moses Jala atau paket APMJ bersama istri dan tim dalam deklarasi sebelum di Lapangan Gereja Paroki Santa Maria Semesta Alam

Di pagi cerah di Bajawa, Ibu Kota Kabupaten Ngada, suasana terasa berbeda pada Kamis, 29 Agustus 2024. Kota kecil di jantung Pulau Flores ini tiba-tiba bergemuruh oleh suara sorak-sorai dan derap kaki kuda.

Sebuah konvoi unik melintasi jalanan, dipimpin oleh pasukan berkuda. Mereka tak sendiri. Ribuan massa pendukung yang datang dari berbagai pelosok Ngada, dengan semangat yang membara, turut mengantar pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Andreas Paru dan Moses Jala, atau yang lebih dikenal dengan Paket APMJ, untuk mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngada.

Konvoi ini dimulai dari lapangan depan Gereja Santa Maria Ratu Semesta Alam di Langa, kampung halaman Andreas Paru. Pemandangan ini bukan hanya sebuah ritual politik, tetapi juga sebuah perayaan budaya dan identitas lokal.

Kuda-kuda yang digunakan dalam konvoi ini melambangkan kekuatan dan keanggunan, mengingatkan pada warisan leluhur yang tetap hidup di tengah modernitas. Sepanjang jalan menuju kantor KPU di Jl. Gajah Mada, massa tak henti-hentinya meneriakkan yel-yel, menyuarakan dukungan mereka dengan penuh antusiasme.

Namun, tak semua pendukung bisa ikut serta dalam perjalanan ke KPU. Sebagian besar terpaksa bertahan di Langa karena padatnya massa yang hendak mengikuti konvoi. Meski demikian, semangat mereka tetap berkobar, menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan ini.

Dalam perjalanan menuju KPU, Andreas Paru dan Moses Jala menempuh jalur tersebut dengan menaiki mobil terbuka. Wajah mereka yang tersenyum, disertai lambaian tangan ke arah kerumunan, menjadi simbol kedekatan mereka dengan rakyat. Di sepanjang perjalanan, mereka disambut dengan hangat oleh masyarakat yang turun ke jalan, menunjukkan betapa kuatnya dukungan yang mereka miliki.

"Terima kasih kami diterima dengan luar biasa di halaman KPU," ujar Andreas Paru dengan penuh rasa syukur saat tiba di depan Kantor KPU Ngada. Setibanya di sana, mereka menari Ja'i, tarian tradisional yang melambangkan persatuan dan semangat kebersamaan masyarakat Ngada. Sontak, momen ini menjadi sorotan bagi para jurnalis yang segera mengabadikannya.

Proses pendaftaran berjalan lancar. Berkas-berkas Paket APMJ dinyatakan lengkap oleh KPU, menandai langkah awal yang penting dalam perjalanan mereka menuju Pilkada Ngada. Tahap selanjutnya adalah menjalani tes kesehatan, sebuah prosedur wajib yang harus mereka lalui.

Helmut Waso, ketua tim pendaftaran Paket APMJ, menegaskan komitmen timnya untuk mengedepankan etika dan mematuhi setiap aturan dalam proses Pilkada ini. "Kami bekerja dengan sungguh-sungguh, dengan niat yang tulus, dan mengikuti aturan yang ada sehingga menjadi pemenang yang bermartabat," ujarnya.

Andreas Paru menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam rangkaian acara ini. Ia juga memberikan apresiasi kepada KPU dan Bawaslu Ngada yang telah menjalankan tugas mereka dengan baik dan membangun komunikasi yang konstruktif selama proses pendaftaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline