Lihat ke Halaman Asli

Oris Goti

Anak Kampung Asal Watujaji, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Gelang Tenun Kampung Adat Bena, Karya Seni yang Menghidupkan Tradisi dan Ekonomi Lokal

Diperbarui: 20 Agustus 2024   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(FOTO : ORIS GOTI - Seorang remaja di Kampung Adat Bena di balik pajangan gelang tenun) 

Gelang Tenun Kampung Adat Bena: Karya Seni Menghidupkan Tradisi dan Ekonomi Lokal

Ngada, Pulau Flores -- Di tengah pesona Kampung Adat Bena yang terletak di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, terdapat sebuah kekayaan budaya yang tak boleh dilewatkan: Gelang Tenun Kampung Adat Bena.

Aksesoris penghias pergelangan tangan ini bukan hanya sekadar perhiasan, melainkan sebuah karya seni yang menyimpan nilai budaya mendalam dan memainkan peranan penting dalam perekonomian masyarakat setempat.

Proses Kreatif dan Nilai Budaya

Gelang Tenun Kampung Adat Bena dikenal karena keunikan dan proses pembuatannya yang melibatkan teknik menenun tradisional.

Benang-benang yang digunakan terbuat dari bahan-bahan alami yang dipilih dengan cermat untuk memberikan warna dan motif yang khas.

Proses menenun ini tidak hanya menciptakan aksesoris yang menarik secara visual tetapi juga menegaskan keterampilan dan warisan budaya yang telah ada sejak lama di komunitas ini.

Setiap gelang memiliki motif dan warna yang bervariasi, mencerminkan keanekaragaman budaya yang ada di Kampung Bena.

Menariknya, setiap rumah adat di kampung ini memiliki kekhasan tersendiri dalam produk turunan tenun mereka, menambah daya tarik bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam tentang cerita di balik setiap desain.

Peranan Ekonomi dan Sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline