Perisitiwa aneh bin ngakak, sekitar jam 4 pagi di daerah Yogyakarta bagian utara (Sleman), saya dan teman – teman mahasiswa sedang bercerita tentang sepakbola eropa, masing – masing ber-api –api dengan tim andalan mereka.
Singkat kata kami begitu menikmati obrolan khas anak kos tersebut, walau obrolan begitu berapi – api tidak ada benturan berarti apalgi sampai adu fisik. Kami yang nongkrong memang berbeda suku, ras maupun agama, namun begitu tidak membuat kami lantas berkelahi gara – gara sepak bola!
Ketika obrolan sudah mendekati klimaks, tiba – tiba sebuah cahaya besar menerangi sebagian kecil langit utara, namun temponya tidak terlalu lama hanya beberapa detik saja dan seketika itu pula semua listrik padam
‘tidak seperti biasanya, kata saya kepada kawan – kawan’ jangan – jangan.
Situasi sekitar berubah, menjadi tegang dan mencekam!
Cahaya itu tidak terlihat merah, lebih seperti cahaya petir yang begitu besar (putih, menyilaukan), saya tidak mendengar suara ledakan. Walau seorang teman mengatakan mendengar ledakan kecil, namun banyak yang mengatakan tidak mendengarnya.
Seketika itu pikiran kami langsung tertuju pada ramalan suku maya, kami mulai berspekulasi dan mulai ngawur tidak jelas! Saya kemudian menanyakan kepada teman saya
“Masih ada sinyal gak?”
“Masih..!” Katanya tegas!
“Oh, berarti bukan” Saya memastikan
Tiba – tiba salah seorang teman mengatakan kepada kami semua ‘Wah riskan. kalau tidur, bisa kena siklus pembasmian orang jelek neh!’ Sontak semua yang ada meledak dan suasana yang semula mencekam pun menjadi cair. Tapi apa hubungannya cahaya tadi dengan orang jelek!
Ternyata sahabat kami menghubungkan apa yang di katakana kalender maya. Jika suku maya mengatakan akan ada pembaharuan, maka sahabat kami itu, dengan teorinya sendiri menamakan ramalan tersebut dengan ‘siklus pembasmian orang jelek!’.
Hihih. Ada – ada saja mamang...!
Namun begitu, listrik masih belum hidup juga, masih tetap padam dan membuat gelap sekitar kita, saya berinisiatif untuk naik ke lantai atas agar melihat suasana kota dengan jelas, namun niat itu urung terjadi karena terlalu gelap menuju lantai atas!
Bahkan ada yang sudah BBM-an skedar mamastikan, apa yang kita alami mungkin juga di alami oleh kawan – kawan di daerah lain atau wilah lain di Yogyakarta. Namun Balasan dari kawan dari luar jawa maupun sekitar Yogya semuanya normal, tidak seperti yang kami alami!
Sekitar 30 menit-an lebih barulah listrik di daerah kami hidup. Namun sampai saat ini kami belum menerima kejelasan berita mengenai cahaya aneh seperti bom itu!