Lihat ke Halaman Asli

Goris Lewoleba

Alumni KSA X LEMHANNAS RI, Direktur KISPOL Presidium Pengurus Pusat ISKA, Wakil Ketua Umum DPN VOX POINT INDONESIA

Mencari Cawapres "Permata Politik"

Diperbarui: 15 Mei 2023   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mencari cawapres. (Ilustrator: Kompas.com/Andika Bayu Setyaji)

Meskipun belum secara definitif adanya penetapan Calon Presiden Republik Indonesia untuk mengikuti Pilpres 2024, tetapi aspirasi dan preverensi politik dari konstituen belakangan Ini, telah memperlihatkan kecenderungan yang menghadirkan tiga nama populer ke muka publik yaitu: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Bahkan, hampir setahun terakhir ini, jagad politik di Tanah Air telah dipenuhi dengan beragam isu dan narasi mengenai siapa Calon Presiden dari masing-masing Partai Politik yang memenuhi persyaratan Presidential Threshold.

Pembicaraan mengenai hal itu, tidak hanya berlangsung di Gedung DPR RI serta di Etalase Intern Partai Politik, tetapi ramai juga diperbincangkan sampai ke kalangan akar rumput di bawah permukaan, yang tersebar di berbagai tempat beranjangsana dan bersilahturahmi pada Warung Kopi di pinggir jalan.

Ketiga nama ini, sering merebut ruang publik serta menjadi Media Darling, dan kerap menghiasi pemberitaan media massa di Negeri ini, baik Media Mainstream maupun Media Sosial.

Porsi perhatian yang kian besar dan menyita atensi publik itu, memang menjadi wajar dan masuk akal, karena adanya harapan yang terselubung dan ekspektasi yang positif mengenai continuity atau keberlanjutan kegiatan pembangunan bangsa yang telah dilakukan melalui "Tangan Dingin" Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-7.

Lagi pula, disinyalir bahwa, ada Capres tertentu yang berada pada posisi politik dalam persaingan perebutan Kursi Presiden RI ini yang disebut sebagai Antitesa dari Presiden Joko Widodo. 

Hal inilah yang menyebabkan, sebagian pihak mengewatirkan secara politik bahwa, bilamana Capres yang menang adalah yang Antitesa Jokowi, maka semua hasil pembangunan yang dicapai dengan jerih payah dan suka-duka selama sepuluh tahun terakhir ini, boleh jadi dan besar kemungkinan akan dianggap sebagai hal yang tak berguna, dan dapat dipandang sebagai semacam "sampah peradaban politik" yang layak untuk dibuang.

Sinyalemen ini dapat terkonfirmasi secara signifikan berdasarkan hasil riset Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang mengungkapkan, mayoritas publik percaya bahwa, Ganjar Pranowo menjadi sosok Capres yang paling memungkinkan melanjutkan program pemerintahan Presiden Jokowi. Sementara, Anies Baswedan menjadi Capres yang diyakini akan mengubah kebijakan Jokowi.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, di antara tiga tokoh bakal Calon Presiden, Ganjar Pranowo paling banyak dipercaya akan melanjutkan program pemerintahan Jokowi. Sementara Anies Baswedan lebih banyak dianggap akan mengubah kebijakan pemerintahan Jokowi, sebagaimana diketengahkan oleh Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam jumpa pers virtual, Selasa (9/5/23).

Deni menjelaskan bahwa, persepsi publik terhadap Prabowo Subianto, justru terbelah. "Sementara penilaian publik pada Prabowo terbelah, sebanyak 36 persen menyatakan Dia akan melanjutkan, dan 39 persen menilai Dia akan mengubah program pemerintahan Jokowi. Sisanya, 25 persen, belum menjawab,"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline