Danau Molveno pantas disebut gadis cantik pemikat hati dan mata. Gelar ini disematkan lantaran keindahannya yang tiada tara.
Gadis yang cantik biasanya mengundang perhatian banyak orang. Dia memang tidak mengundang mereka. Tetapi, penampilan luarnya justru secara tidak langsung menyita perhatian banyak orang. Dia sebenarnya tak peduli dengan komentar orang. Bahkan, dia tidak tahu berapa orang yang menyukainya atau membencinya. Tidak penting baginya.
Seperti gadis itu, Danau Molveno juga demikian. Danau ini sudah menggoda mata pengunjung saat tampak dari kejauhan dari atas gunung. Jalan menuju ke sana memang melewati pegunungan lalu turun lagi hingga mencapai ketinggian 865 meter di atas permukaan laut.
Sebelum ke sana, mobil pengunjung melintasi ketinggian di atas ukuran ini. Nah, di situlah Danau Molveno terlihat cantik. Bisa dipandang dari ujung ke ujungnya. Mata kita tak bisa berkedip melihatnya. Dari dalam mobil sambil mengitari punggung pegunungan itu, berbagai sisinya justru tak bisa disembunyikan. Ya, Molveno memang sudah cantik dari pandangan pertamanya.
Danau ini terletak di kota kecil, Molveno, bagian dari daerah (kotamadya) Trento. Kotamadya Trento menjadi bagian dari provinsi (regione) Trentino-Alto Adige. Provinsi ini menjadi satu dari bagian terluar Italia yakni berbatasan dengan Austria dan Jerman.
Kota Molveno adalah kota kecil. Penduduknya hanya 1134 orang pada sensus tahun 2015 yang lalu. Penduduk ini biasanya bertambah pada musim liburan. Misalnya liburan musim panas, penduduk Molveno bertambah mencapai 3-4 kali lipat. Tak heran jika hotel-hotel di sana biasanya terisi penuh di musim panas.
Saat musim dingin juga, Molveno didatangi banyak tamu. Ada yang ingin melewatkan pergantian tahun di sana. Ada juga yang memang datang menikmati permainan ski-salju di sekitarnya. Jadi, Molveno yang berpenduduk sedikit itu selalu ramai.
Ini semua gara-gara daya tarik Molveno.
Danau Molveno adalah berkat bagi penduduk Molveno. Mereka hidup karena danau ini. Dari danau ini bisa menjalar ke berbagai kehidupan mereka. Datang ke danau memang gratis. Tidak ada tiket masuk. Tetapi, pelayanan yang ada di danau dan sekitar danau menjadi pemasukan yang berarti bagi penduduk Molveno.
Di danau misalnya, penduduk Molveno membuat perahu, speedboat, dan sampan. Tamu biasanya menyewa agar bisa masuk sampai tengah danau. Lalu, untuk bisa mengelilingi danau ini, pemerintah Molveno membuatkan jalan aspal dan jalan setapak. Pengunjungi tentu saja tertarik menyusuri jalan keliling ini. Saat capek, pengunjung tentu membutuhkan minuman dan makanan. Maka, pemerintah dan warga Molveno mendirikan bar dan restoran di sekeliling danau Molveno.
Ini hanya contoh betapa Danau Molveno membuat warga Molveno bisa hidup. Kesannya memang tidak ada kehidupan di Molveno. Danaunya saja berada di tengah, di antara deretan pegunungan tinggi. Pegunungan itu biasanya pegunungan berbatu. Di sana, tidak bisa ditanami apa-apa. Darimana bisa buat kehidupan?