Lihat ke Halaman Asli

Battle of Kursk: Serangan Ofensif Terakhir Nazi Jerman di Front Timur

Diperbarui: 5 Juli 2020   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: forces.net

Pertempuran Kursk atau yang dikenal sebagai Battle of Kursk (5 Juli -- 23 Agustus 1943) merupakan salah satu pertempuran yang dianggap sebagai salah satu pertempuran kunci pada Perang Dunia II yang terjadi pada wilayah Kursk, Uni Soviet, seiring Jerman meluncurkan Operasi Citadel sebgai respon Hitler atas kekalahan pasukan Jerman pada Pertempuran Stalingrad.

Latar Belakang

Hitler memerlukan sebuah kemenangan untuk mendorong moral dan meraih Kembali kepercayaan rakyat Jerman setelah kekalahan yang memalukan di Stalingrad serta tekanan sekutu di Afrika Utara. 

Hitler juga ingin membuktikan kepada para lawannya bahwa Jerman masih menjadi kekuatan yang tangguh, terutama pada front timur, setelah citra bahwa ia memiliki pasukan yang sangat hebat tak terkalahkan, hancur lebur.

Kota Kursk menjadi target pertama Hitler, dikarenakan dengan menguasai Kota tersebut pasukan Nazi akan mendapatkan keuntungan taktis dengan menguasai jalur kereta apinya. 

Jika berhasil maka pasukan Jerman akan mengepung dan menghancurkan pasukan Soviet dan praktis mencegah tentara merah Soviet membangun momentum untuk mengambil alih kota Kharkov sebagai bagian dari rencana serangan musim semi Soviet.

Persiapan Operasi

Pada tahun 1943, Hitler telah kehilangan kekuatan pasukannya hingga sekitar 2 juta orang akibat serangkaian serangan pada Operasi Barbarossa --Serangan Nazi Jerman kepada Uni Soviet -- dan juga Pertempuran Stalingrad. 

Putus asa untuk mengisi kekosongan tersebut, Hitler merekrut para veteran Perang Dunia I yang sudah berumur diatas 50 tahun bahkan mengirimkan para anggota Hitler Youth ke garis depan --sebelumnya dibebaskan dari bertugas di garis depan--.

Dalam beberapa bulan, Jerman berhasil mengumpulkan lebih dari 500 ribu pasukan, 10 ribu senjata dan mortar, 2700 tank dan senapan serbu, serta 2500 jet tempur untuk menyerbu dan merebut Kursk.  

Di sisi lain, Soviet tak tinggal diam. Tentara merah juga menyiapkan kekuatan tempurnya yang terdiri dari 1,3 juta pasukan, 20 ribu senjata dan mortar, 3600 tank, serta 2650 jet tempur. 500 ribu pasukan cadangan serta 1500 tank tambahan juga disiagakan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline