Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
"Semalam aku memimpikanmu, mungkin aku terlalu merindu.” Katamu. Pesan singkat itu memaksaku mengingat kejadian merah dicottage yang melahirkan air mata Saat kau memelukku dan merapikan syal yg tak selesai rajutannya Atau tentang cerita cinta yang kita curi di atas istana-istana mega
Aku masih ingat suatu sore yang anggun, dibibir pantai masa lalu Kau memeluku, aku menggendongmu Sesekali kau mencuri pandang kearah mataku Maaf aku menikmati kenangan yang terlintas dalam bayangan semu
Malam ini aku juga merindukanmu Maaf jika aku memandikan potretmu dengan air mataku Sama seperti disebuah Cottage itu