Menurunkan berat badan tanpa pembatasan kalori adalah hasil studi ilmiah.Bukan iklan diet. Studi ini dimuat di The New England Journal of Medicine. Text aslinya bisa baca di sini. Studi dilakukan selama 2 tahun, non–restricted-calorie diet. Asupan kalori tidak dibatasi. Yang dibatasi adalah karbohidrat maksimum 50 gram saja per hari. Jadi lemak dan protein bebas. Jadi kalau ingin menurunkan berat badan tanpa harus menahan lapar ikutilah diet ini. Sehingga,kalau menghadiri resepsi dan prasmanan bisa langsung ke counter kambing guling, sate, steak, tempura , rendang, ikan, otak, jeroan, bahkan soto babat jeroan yang bersantan kental,telor tanpa mengambil nasi. Segala jenis karbo dibatasi. Nasi baik yang putih atau merah, ketupat atau bubur,jagung, roti, pizza , sereal lebih baik dihindari. Apalagi di counter es mambo,puding. Karbo hanya boleh diasup hingga 50 gram saja. Sebagai pedoman, 1 lembar roti tawar kira-kira 100 gram. Batas karbo sebanyak ini akan mudah terlewati karena saat makan sate, kecap Indonesia itu manis. Bahkan makan sambal botol juga ada gulanya. Mari kita lihat grafik hasil studi ini. Sementara ini lihat garis yang berwarna biru saja [caption id="attachment_220760" align="alignnone" width="493" caption="berat badan turun secara mengesankan"][/caption] Sejak bulan pertama, penurunan berat badan pada diet tinggi lemak mengesankan. Berat badan turun hingga angka 6,5 kg. Di bulan ke 6 karena target penurunan dianggap telah tercapai, asupan karbo dinaikkan menjadi 150 gram, Anda melihat berat badan naik. Banyak ahli yang mengatakan ini bukti bahwa asupan karbohidrat yang menjadikan berat badan naik. Ketika asupan karbo tetap diangka 150 gram, hingga percobaan ini usai, 24 bulan kemudian, total penurunan berat badan mencapai 10,34 pon. Perbandingan diet Menkes dengan Diet tinggi lemak. Studi ini sebetulnya adalah komparasi antara diet rendah lemak, Mediterania dan tinggi lemak. Diet rendah lemak adalah mirip seperti yang dianut Menkes kita. Diet ala Menkes, pembatasan kalori 1,500 untuk wanita,1800 untuk pria, komposisi karbo 51% , lemak 30% dan protein 19%. Kalau ingin baca tabel ini secara lengkap, pergilah ke sini. Setidaknya ada 14 studi acak terkontrol yang membandingkan diet-rendah-lemak dengan diet-tinggi-lemak-rendah-karbo. Semuanya untuk kemenangan diet-tinggi-lemak-rendah-karbo. Bagaimana dengan hantu kolesterol ? Diet ini mengijinkan kita mengasup makanan yang enak- enak seperti steak,sate kambing, jeroan. Wow.. pasti kolesterolnya naik. HDL("kolesterol baik") pada diet tinggi lemak naik +8.4 mg/dl. LDL("kolesterol jelek") turun -3,4mg/dl . Bagaimana lemak darah yg dikenal dengan trigliserit? Turun -23,7 mg/dl. Trigliseritlah yang lebih berbahaya bagi penyakit jantung. Ternyata mengasup lemak tinggi, lemak darah malah turun. Tingkat C-reactive protein (CRP) turun secara signifikan. Pada diet Mediterranean turun 21% dan diet tinggi lemak ini turun29% .Pada diet rendah lemak tak ada perubahan. CRP adalah "marker" adanya radang, artinya dalam tubuh kita ada sesuatu yang tak beres dan peradangan. Data dari Physicians Health Study, suatu studi klinis terhadap 18,000 dokter yang tampaknya sehat , menemukan bahwa kenaikan tingkat CRP berhubungan dengan resiko serangan jantung 3 kali lipat.Dalam the Harvard Women's Health Study, hasil test CRP dianggap lebih akurat daripada test cholesterol dalam memprediksi penyakit jantung. Apa kata ahli tentang asupan lemak jenuh Gary Taubes mengatakan bahwa studi ini adalah ujian terhadap hipotesa bahwa lemak jenuh adalah jahat untuk kolesterol dan kesehatan jantung kita. Ini bukan hanya membahas pola makan mana yang berhasil menurunkan berat badan ......., tetapi membuktikan pola makan seperti inilah yang paling sehat untuk tubuh kita,titik. They’re not just about which diet works best for weight loss or is healthiest, but what constitutes a healthy diet, period. Diet A.H.A. ini 30 percent kalorinya dari lemak , lemak jenuhnya kurang dari 10 persen. Sementara diet rendah karbo hampir 40 dari lemak, sekitar 12.5 percent lemak jenuh. Hasil penelitian ini , yakni lemak jenuh tinggi menghasilkan paras kolesterol yang lebih baik - yakni — total cholesterol/H.D.L. Kesimpulan studi ini.
We found that the Mediterranean and low-carbohydrate diets are effective alternatives to the low-fat diet for weight loss and appear to be just as safe as the low-fat diet.
Kalau ingin sehat, tidaklah harus memilih diet rendah lemak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H