Lihat ke Halaman Asli

Rasull abidin

Sekelumit tentang kita

Segenggam Malam

Diperbarui: 22 Desember 2018   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Art paint by. Anangpratama

Sepimu, sesunyi lipatan waktutelah bosan kejora mendengar kesahmu,
lalu ia memilih duduk dibangku panjang
langit langit rendah,
Runtuh,
kepada bulan yang kau pandang dibalik jendela
Redup matamu menyimpan sepi,
Akan kau bawa kemana lagi kesepianmu ?
Sesepi sajak sajak bulan,
Ataukah sebeku malam yang meninggi,

Kita bertapa dalam kegamangan,
Di samudera manapun lukamu kau buang
Gunung resahmu menjulang menggapai awan
Duh..bulan yang bundar,
cahayamu berkilaun diatas lautan...
Matamu yang sepi membentangkan jala,
Kau jaring guguran gemintang
dan kau larung bersama sejuta sepimu,
Sepi...sepimu,
sesepi batu batu yang diam disini,
sesunyi langit langit kamarmu,

Lentik jemarimu telah di lumat cuaca,
Segenggam malam
Hanya lewat dengan segelas puisi memabukkan.

Surabaya, 12 Dec 2018
Rasull abidin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline