Lihat ke Halaman Asli

Rasull abidin

Sekelumit tentang kita

Kumbang

Diperbarui: 22 Desember 2018   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by.indra abimayu.com

Kibas sayap kumbang menyenggol kelambu,Memburu nafasnya
Ia berkali mengaca pada cermin gelap,
Elokkah aku ?
batinnya bergemuruh karna kulahir di kali comberan,
dibawah gelimpangan gubuk-gubuk sampah kota

Sayap-sayapnya merentang lesu dipersimpangan,
Dan hari ini,
Delapan kanak-kanak dekil telentang,
Mata mungilnya bergambar baliho kentucky,
Dan kau dengungkan sebaris bait,
Dari lapar yang menggila...

Aku melihatmu, bagai kumbang yang mendengungkan
Puisi kematian,
Melewati liang liang kubur yang kau gali sendiri,
Lantaran ambisi kemabukan kita mengisi saku celana
Tenggelam,
melupakan saudara kita dipersimpangan jalan.
Astaga..
Ku tundukkan wajahku di pijakan kaki telanjangnya.

Gorontalo, 22 Dec 2018
Rasull abidin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline