Lelaki bertangan seribu menjilati kenang ia rundukkan bulan di dahinya,
Gerimis jatuh dalam riam riam waktu,
lama ia bersila, mencari gambaran wajah wajah awan yang pudar
rupamu diambang gelap terang,
Ia sempoyongan mendaki gunung gunung mabuk,
ia mabuk kerinduan, ohhh..matanya secerah matahari.
Lelaki berambut api yang kaku dan bertangan besi,
terhuyung-huyung memanggul segunung bayang gelapnya sendiri,
batinnya kelu,
cuaca di luar menunggu, wajahnya yang pasti masih sama,
sebiru benakmu.