Lihat ke Halaman Asli

Rasull abidin

Sekelumit tentang kita

Puisi | Angin Tenggara

Diperbarui: 29 Agustus 2018   02:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Art paint by. Raden Saleh

Guguran peluh buruh-nelayan

menggenang menuju lautan lalu

menjelma buih,

dan diombang-ambing arus jaman,

lantaran luas samudera,

tak bisa merubah keadaan

Buruh-nelayan termangu,

dalam los-los pelelangan ikan

menanti asa,

yang ditambatkan pada suar.

dan bila senja meresah,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline