Perkampungan dipinggiran kota,
Sebuah ladang kebudayaan yang subur keluar dari lelaku kesederhanaan
Di bawah atap rumah yang basah,
Nelayan kita menatap masa depan pada bentangan biru lautan
Dan kanak kanaknya yang riang tumbuh dalam dekapan alam
Sebelum pancaran matahari menembus celah dedaunan
Di bawah lereng dua gunung batu,
Mereka membelah sejuk kabut pagi, memasang pukat
Melempar sebuah harapan di saat sauh menancap dalam samudera,
Bila matahari duduk di atas kepala,
Camar camar yang datang dihembus angin surga ke daratan