Lihat ke Halaman Asli

Rasull abidin

Sekelumit tentang kita

Sajak Cemara

Diperbarui: 30 September 2017   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah lazim kita tunduk dalam takdir,

Tak mungkin kita mengubah warna yang lekat pada pandangan mata

Karna itu menghantui fikiranmu,

Buih-buih zaman luruh,

Menjelma saudara-saudaraku yang tidur diselokan,

Yang kalah dalam pergulatan

Yang menatap masa depan dengan kaki telanjang

Saudara-saudaraku,

Yang tertunduk lesu memandang langit

Yang berkeluh kesah pada gelombang kenyataan

Janganlah mematahkan pengharapan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline