Ilalang kering, rerumputan memeram bungsunya
Angin senja kabarkan berita tentang beringasnya perang.
Dua juta anak-anak tergopoh-gopoh di depan layar bioskop perkembangan zaman,
Pemaksaan karakter kita tumbuhkan dari berbagai pertikaian panjang
Dari hitam putihnya warna abu-abu yang samar
Tangan-tangan mungilnya menjadi terkepal ke langit mencengkram awan
Kita suap ke mulut-mulut kecilnya yang terbungkam,
Lalu kita sodorkan bermacam dua pertanyaan, siapa yang menang dan siapa yang jadi pecundang.
Senja menjelma akhiran mimpi buruk yang terus mengiang sampai pagi,
Lantaran dongengan rembulan dan matahari simpang siur tak jelas arahnya
Kegamangan, kerancuan mengikat erat pada leher-leher kita yang telah di sandera pertanyaan,