Lihat ke Halaman Asli

Rasull abidin

Sekelumit tentang kita

Soneta Ilalang

Diperbarui: 27 September 2017   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by. Sekar

Ilalang kering, rerumputan memeram bungsunya

Angin senja kabarkan berita tentang beringasnya perang.

Dua juta anak-anak tergopoh-gopoh di depan layar bioskop perkembangan zaman,

Pemaksaan karakter kita tumbuhkan dari berbagai pertikaian panjang

Dari hitam putihnya warna abu-abu yang samar

Tangan-tangan mungilnya menjadi terkepal ke langit mencengkram awan

Kita suap ke mulut-mulut kecilnya yang terbungkam,

Lalu kita sodorkan bermacam dua pertanyaan, siapa yang menang dan siapa yang jadi pecundang.

Senja menjelma akhiran mimpi buruk yang terus mengiang sampai pagi,

Lantaran dongengan rembulan dan matahari simpang siur tak jelas arahnya

Kegamangan, kerancuan mengikat erat pada leher-leher kita yang telah di sandera pertanyaan,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline