Zirah Sangkala Hipokrisi.
Suluk Sekarjagad
Cinta hidup di antara manipulasi nurani, kabur berkelit sembunyi dalam samudra jelaga. Amarah, berimbang pesona estetis, ketika, magma menekan sukma.
Aku, besi. Aku bara. Ambang kinanti tak bertepi. Kesabaran seluas langit tak mampu mencipta syair rembulan. Jagat Dewa Batara, aku, melanggar sumpahku, mencuci rambutku dengan darah pengkhianat.
***
Sekarjagad Trembesi, usai memenggal kepala, Sanbi-dianggap berkhianat pada kelompok Bunga Nuansa. Risiko bermakna, Sekarjagad Trembesi, akankah kehilangan Gobin.
Apa boleh buat kekasih bisa dipungut kapan saja. Ini persoalan ideologi, kehormatan harus dijaga, kesucian Partai Bunga Nuansa di kawasan para kesatria utama di lingkar satu kekuasaan maharaja.
Memenggal kepala, Sanbi, bagi Sekarjagad Trembesi, merupakan tugas kesetiaan.
***
Gobin Santosan, tafakur di ujung Gunung Mahameru. Memaknai peristiwa pemenggalan kepala, Sanbi. Apa betul, dia, pengkhianatnya.