Lihat ke Halaman Asli

Kolaka Utara Siap Jadi Daerah Bebas Narkoba

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Kolaka Utara adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia dengan ibukota Kecamatan Lasusua. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kolaka yang disahkan dengan UU Nomor 29 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003.

Sumber pendapatan utama kabupaten ini adalah perkebunan kakao, kelapa dan cengkeh. Sekitar 80% penduduk kabupaten ini bergantung pada perkebunan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Keadaan permukaan wilayah Kabupaten Kolaka Utara umumnya terdiri dari gunung dan bukit yang memanjang dari utara ke selatan. Di antara gunung dan bukit terbentang dataran-dataran yang merupakan daerah potensial untuk pengembangan sektor pertanian.

Berada di Wilayah Sulawesi Tenggara, selain letak geografis berupa daratan dan pegunungan, di sekitar pulau ini juga dikelilingi oleh lautan. Untuk itu, Kolaka termasuk dalam daerah yang rawan terhadap penyebaran Narkoba.

Menurut Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono, Usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI, DPR-RI, beberapa waktu lalu, semua daerah yang ada di Indonesia sangat rawan terhadap masuknya Narkoba. Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi salah satu wilayah yang sangat mungkin dijadikan akses masuk bagi pengedar Narkoba dari luar negeri.

” Dengan keadaan geografisnya, Sultra menjadi salah satu daerah rawan peredaran narkoba di Indonesia. Para pemasok baik dari luar maupun dalam negeri, biasanya menggunakan jalur-jalur tikus di daerah pelosok dengan akses terbuka, hal tersebut tentunya membuat kurir narkoba bisa leluasa bergerak,”Terang Agung.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan, jika dilihat dari aspek geografis wilayah Kota Baubau, Kabupaten Kolaka Utara dan Wakatobi juga disinyalir merupakan jalur tikus masuk perdagangan Narkoba di Sultra.

” Menurut fakta yang ada di lapangan, penangkapan yang dilakukan oleh polisi maupun Badan Narkotika Nasional, tersangka Narkoba bukan hanya berasal dari wilayah Kendari saja. Tetapi, juga berasal dari daerah-daerah yang jadi pintu masuk para pengedar Narkoba. Sehingga, saat ini antisipasinya, perlua disiagakan aparat-aparat yang berwengan baik dari Bea Cukai, Kepolisian, maupun BNN, di seluruh daerah yang ada di Sultra,” Ungkapnya.

Kasus Narkoba Meningkat di Kolaka

Apa yang dikhawatirkan oleh Agung Kuswandono, berbanding lurus dengan apa yang terjadi di Kolaka. Menurut Kabag Humas Polres Kolaka, AKP Nazarrudin, Pengguna Narkoba di Kabupaten Kolaka, jumlahnya terus meningkat.

“Letak wilayah Kolaka sangat strategis. Oleh karena itu, para pemasok Narkoba, yang akan mengedarkan narkoba dari daerah Sulselbar, terlebih dahulu transit di Kolaka sebelum ke Kendari. Para pemasok menggunakan jalur darat dan laut. Saat transit itulah kemudian narkoba diedarkan,” tutur Nazaruddin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline