Lihat ke Halaman Asli

Sepi

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepiseakan tanpa arti

Sunyi seakan tanpa makna

Akankah seperti ini terus

Sampai kapan?

Terkadang penat membayangi

Disaat sepi merajam

Sendiri melalui perjalanan hidup

Yang kian sunyi

Sendiri

Sendiri melewati aral yang melintang

Sahabatpun tiada datang setiap saat

Tidak seperti bintang dan bulan

Setiap malam menjelang

Asapun kian hanyut

Hanyut terbuai mimpi harapan

Tuk menyambut datangnya esok

Berjuang

Berjuangpun seperti sendiri

Sendiri menggapai asa yang kian tak pasti

Lelah terkadang menghampiri

Hati

Hanya hati yang mencoba menerima

Menerima setiap keluh kesah fana

Tuk menyuarakan kepada Tuhan

Tuhan

Hanya kepada Tuhan tempat semua pinta

Pengobat segala kegundahan hidup

Tuk kembali semangat menjalaninya

Comal, 17 Januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline