Lihat ke Halaman Asli

Hanya Senja yang Setia

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku kembali duduk di tepi padang lapang
Memandang arah barat menuju selatan
Ketunggu datangmu sore ini
Setelah siang lalu mendung kelabu menutupi langit

Kau muncul dengan pancaran sinar yang teduh
Aku tersenyum
Kau hadir sesuai janjimu
Membawa nyanyian jiwa yang rapuh

Sementara ilalang itu sedikit bergoyang terkena angin
Kuhirup sedikit udara
Kuhembuskan
Memandang padang lapang kehijauan yang lama kurindu

Hanya kau yang setia
Kapanpun kumau
Kau hadir saat aku butuh
Tanpa pamrih yang harus ku beri

Ingin kumengaduh tentang lara yang masih tersisa
Tapi urung
Terlau banyak onak yang telah kulempar kepadamu
Aku tersadar tidak seharusnya aku mengeluh terlalu banyak

Bukankah kau telah hadir menemani
Seharusnya aku tersenyum
Memberikan wajah terindah saat kau tenggelam
Beristirahat sesaat

Saat indah bersamamu kuteduhkan hati menyimpan sedikit lara
Menikmati saat saat kepergianmu sesaat
Karena
Hanya kau yang setia
Datang dan pergi sesuai alur waktu
Dan berani berjanji untuk datang kembali


Comal, 21 Maret 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline