[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Saat Kaki Ipin Patah"][/caption]
Sumber Gambar: Disini
Sore tadi saya kembali melihat episode Upin Ipin yang ini, entah sudah beberapa kali saya melihat episode ini di serial Upin dan Ipin yang setia ditayangkan oleh MNC Tv. Episode kaki Ipin yang patah karena kecerobohan Upin dan Ipin berlari lari ketika mau mandi setelah bermain main tepung hasil penggilingan sederhana, dan Ipin terjatuh dari tangga itulah yang membuat kaki Ipin patah.
Sebelumnya saat melihat serial ini di televisi belum pernah saya sampai terhanyut dan menjadikan sangat terharu bahkan sampai berkaca kaca mata saya, untung tidak menangis, malu sudah besar. Saya merasakan emosional perasaan yang sangat tinggi menyaksikan episode ini. Lebay banget hati saya saat menyaksikan episode ini, mungkin karena terbawa ikatan persaudaraan yang tinggi yang diperankan Upin saat melihat adiknya Ipin mengalami sakit kaki yang patah.
Episode ini berawal dari Opah yang ingin membuat tepung dengan menggunakan alat giling tradisional, Upin dan Ipinpun membantu Opah untuk menggiling tepung. Setelah ditinggal Opah sebentar untuk sembahyang, bocah kembar ini bermain main untuk berebutan menggiling dan akhirnya salah satu dari kaki kedua bocah itu menabrak sisa tepung hingga akhirnya tepung itu berantakan lalu dibuat mainan sampai mengotori ruangan. Marahlah kak Ros, opah yang selesai sembahyang pun melihat dan akhirnya menyuruh Upin dan Ipin pergi mandi.
Upin menangis tersedu-sedu melihat saudaranya di gips kakinya karena merasa kasihan, sungguh ikatan persaudaraan yang sangat kuat. Dari sini saya mulai terhanyut menyaksikan jalan cerita. Sampai akhirnya cerita berlanjut, Upin sedih berangkat sekolah sendiri, teman temannya keheranan dan bertanya. Dengan sedih Upin menjawab Ipin sakit kakinya patah.
Saat Ipin terseok seok untuk duduk dikursi dan meminta tolong ke Upin untuk mengambilkan remote, datanglah teman teman untuk menjenguk dengan antusias untuk melihat kondisi kaki Ipin dengan membawa jajan masing masing, ada jeruk mandarin,coklat,dan ayam goreng kesukaan Ipin.
Setelah itu teman temannya mengajak Upin bermain. Disinilah yang membuat saya makin terhanyut dan terbawa suasana cerita yang di tampilkan kisah serial ini.
Ketika upin hendak pergi bermain dengan teman teman, Ipin tidak mau ditinggal dan minta tolong untuk di ambilkan jajan yang di bawa teman teman. Ipin sebagai kakak pun mengiyakan permintaan adiknya, ayam gorang yang di minta Ipin di ambilkan, tapi ketika Upin meminta jeruk mandarin sifat tamak Ipin muncul saat itu. Ipin berkata kalau oleh oleh bawaan teman temannya punya Ipin semua. Marah dengan tingkah laku adiknya Upin pergi meninggalkan Ipin. Disinilah saya sangat terharu, bahkan hati saya bergetar. Ipin memanggil kakaknya, Ipin mau ikut melihat teman teman bermain. Walau marah tapi karena kasihan dan rasa sayang yang tinggi kepada saudaranya akhirnya Upin memapah adiknya keluar untuk melihat teman teman bermain. Pada bagian yang ini disertai musik sedih yang sangat menyentuh, membuat saya berkaca kaca.
Sungguh saya haus akan tayangan seperti ini, tayangan yang sangat membuat hati treyuh akan nilai nilai persaudaraan, persahabatan yang tinggi diantara teman teman sepermainan. Bahkan ikatan persaudaran yang tinggi antara Upin dan Ipin, yang selalu bersama baik suka dan duka. Akhirnya dengan bantuan Upin, Ipin berhasil duduk diluar rumah dan Upin boleh menggigit ayam goreng yang tadinya hanya milik Ipin. Itulah buah dari tolong menolong dan berbagi. Indah sekali melihatnya.
Pelajaran banyak diambil dari kisah di episode ini, walau diepisode yang lain juga banyak pelajaran positif yang dapat diambil.Selain episode ini, episode saat rumah Ijat kebakaran juga sangat bagus dijadikan contoh.
Jujur saya sangat rindu akan nilai nilai yang dapat diambil dari suatu tontonan televisi nasional kita. Nilai nilai kehidupan yang dapat diambil dengan tampilan sederhana dan menarik. Diantara tontonan yang cenderung monoton, ternyata masih ada tontonan yang bisa direferensikan untuk keluarga. Salah satunya Upin dan Ipin.
Comal, 6 April 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H