Hari minggu kemarin, ada obrolan menarik disaat saya berkumpul bersama ketiga putri yang sedang bersenda gurau di kamar. Kebetulan siaran tv sedang menayangkan berita rakernas PDI-P di ancol menampilkan Jokowi sebagai tokoh yang selalu di sebut sebut reporter tv. Bermula ketika Putri bungsuku Lucky febryanti yang berusia tujuh tahun bertanya, " bapak nanti pilih siapa?, itu Jokowi gak mau jadi presiden". Saya hanya tersenyum, yang di sambut celetukan putri kedua saya yang bawel dan selalu menuntut untuk sekolah kedokteran padahal SMP saja belum lulus, " Melan kalo sudah boleh ikutan pemilu mau nyoblos jokowi aja, orangnya lucu gitu". Lagi lagi saya tersenyum, Alhamdulillah dua putriku sudah membuat saya tersenyum, walaupun ajakan mereka jalan jalan ke Mall tidak saya penuhi karena khawatir gak cukup uang buat makan sepotong ayam,....hehehehe, lebay tapi nyata.
Yovi, putri pertamaku yang di penghujung september ini ber-ulang tahun ke tujuh belas adalah gadis pendiam, memberanikan diri ikut bicara.
Yovi: " Pak, Yovi udah boleh nyoblos belum? sebentar lagi kan udah punya KTP".
Saya: "Sudah, emangnya siapa calon presidennya vi, Jokowi juga?".
Yovi: " Ga tau juga, iya kali "
Melan: "Kalau Jokowi jadi Presiden, Melan kuliah di UI gratis ga pak?
Saya: "Kalau melan mau kuliah Gratis ya cari beasiswa, belajarnya aja yang tekun".
Melan: "Makanya Kak, kakak jangan sekolah di sekolahan swasta melulu, kasihan tuh bapak".
Saya: "Gak apa apa Melan, Tugas bapak cari duit, hak kalian belajar tekun biar pinter".
Semalaman saya ingat obrolan minggu pagi, senyum senyum seperti ABG kasmaran, khayalan akan Jokowi yang mampu memberikan solusi untuk anak anak indonesia.
Sepertinya Jokowi menerangi pikiran putri-putriku.
Semoga Jokowi memberikan energi untuk anak-anak ku juga anak anak indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H