Lihat ke Halaman Asli

I-ni Pas-ti Ber-la-lu

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sedang apakah anda saat ini? Sedang merasa bagaimanakah anda saat ini? Sedang mengalami apakah anda saat ini?

Apapun itu, yang anda alami saat ini tak akan selamanya, semua akan berlalu. “Tak ada yang abadi”, demikian Ariel Noah bilang di syair lagunya.

(Eh, ada yang tahu kelanjutanan romannya dia dengan Luna Maya? Terus terang saya patah hati ketika Luna cicintaan dengan Ariel.)

Hal buruk, hal baik, sejatinya adalah sama saja. Semua tak akan betah ngendon pada satu titik. Duka, bahagia itupun sama. Mereka enggan berdiam diri. Nah, walaupun saya bukanlah orang yang relijius ijinkan saya mengutip Al Quran. Di sana Allah berfirman.

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. al-Hadid: 22-23)

Atau dalam Injil

Petrus 5:7 “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu

Tesalonika 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Ketika membaca petikan-petikan ayat di atas, sepertinya saya hebat ya? Padahal itu adalah hasil gugling di internet. Kalau saja saya hafal semua ayat-ayat dalam kitab suci, mungkin saya sudah menjadi ustadz yang laris di tivi saat bulan puasa seperti ini, karena selain hafal ayat-ayat, saya juga good looking. ehm.

Maka, terpujilah penemu internet dan penemu mesin pencarian serta pembuat artikel-artikel di dunia maya.

Setiap sesuatu pasti ada akhirnya. Bila anda sedang bersuka, mungkin detik berikutnya anda bisa berduka. Bila saat ini anda sedang mengalami hal buruk, mungkin detik berikutnya anda akan mendapat rejeki nomplok. Bila saat ini anda untuk makan bakwan saja harus ngebon pada penjualnya, mungkin hari berikutnya anda bisa mempunyai gerobak bakwan sendiri atau bahkan rumah makan khusus bakwan. Bayangkan!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline