Lihat ke Halaman Asli

Liang Teh Surabaya

goenawanwst.blogspot.com

Struktur Ekonomi Indonesia Perlu Diubah Mencontek China

Diperbarui: 19 Juli 2020   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber data: goenawanwst.blogspot.com

5 Besar Saham dengan kapitalisasi saham terbesar di Bursa Efek Indonesia hanya didominasi oleh dua sektor yaitu finansial dan produk konsumsi. Di peringkat pertama ada BBCA (Bank Central Asia), dengan nilai 754 trilyun Rupiah, jauh diatas peringkat peringkat kedua BBRI (Bank Rakyat Indonesia) dengan nilai pasar 382 trilyun Rupiah.

Di peringkat ketiga ada raksasa produk konsumsi Unilever Indonesia (UNVR) dengan nilai pasar 309 trilyun Rupiah. Selanjutnya peringkat 4 ada Bank Mandiri (BMRI) 239 trilyun Rupiah. Peringkat 5 ada Raksasa Rokok PT HM Sampoerna (HMSP) 214 trilyun Rupiah.

Dominasi sektor finansial dan produk konsumsi ini bisa dilihat lebih jelas pada grafik dibawah ini.

dominasi-sektor-finansial-jpg-5f13eb18d541df427e047843.jpg

Sektor Finansial mencapai porsi 48,2% dari total nilai 20 saham dengan kapitalisasi saham terbesar di BEI, selanjutnya sektor Barang Konsumsi mencapai porsi 27,8%. Kombinasi kedua sektor ini mencapai 75, 95% .

sumber: goenawanwst.blogspot.com

Jika kita telaah lebih detail lagi, BCA, Bank BRI dan Bank Mandiri adalah jenis bank ritel. BCA dan Bank Mandiri menguasai ritel perkotaan dengan  mengandalkan KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) dan KPR (Kredit Perumahan Rakyat).

Sedangkan BRI lebih melayani pinjaman di pedesaan. Ketiga bank ini lebih melayani kebutuhan konsumsi rumah tangga di banding berperan sebagai bank investasi yang bisa melahirkan UMKM dan pengusaha pengusaha baru.

Di sektor barang konsumsi, baik Unilever maupun HM Sampoerna jelas lebih melayani kebutuhan domestik dan cenderung rendah teknologi dan nilai tambah. Produk produk pasta gigi, sabun dan rokok jelas tidak ditujukan untuk eksport karena kecilnya margin laba. Sedangkan produk sambal, snack, kecap, wafer, kerupuk sebetulnya adalah wilayah kekuasaan dari UMKM

Artinya Apa Bagi Perekonomian Indonesia?

Kelima raksasa Bursa Efek Indonesia ini hanya memutar uang di pasar dalam negeri. Hampir tidak ada implikasinya pada eksport. Padahal kita tahu bahwa sumber utama devisa adalah eksport. Negara - negara yang kuat secara perekonomian sangat identik dengan produk produk mereka yang mengglobal.

Amerika Serikat dengan produk makanan siap saji, film Holywood, Grammy Award, Boeing, Facebook dll. Jepang dengan industri otomotif dan elektronika. China menguasai rantai di industri dasar, kimia, baja, aluminium dan bermacam produk elektronika berharga murah.

Ekonomi nasional tanpa menghasilkan devisa yang cukup, akan selalu menjadi titik lemah, dimana sewaktu - waktu secara periodik kurs Rupiah bisa mengancam dunia usaha dan rantai pasok dunia usaha dan kebutuhan rumah tangga.

Apa salahnya mencontek China?

30 tahun yang lalu China bukanlah tandingan Amerika. Saat ini walaupun Amerika mengenakan tarif import 25% pada produk kimia dasar, baja, aluminium dan turunannya. Terbukti tidak mampu membuat Industri tersebut di China goyah. Ini adalah bukti seberapa kuat sistem ekonomi dan supply chain di Industri China.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline